Dua minggu terakhir, penggila sepak bola Jepang menemukan sosok idola baru dalam diri Yuya Kubo. Pemain kelahiran 24 Desember 1993 ini sukses memesona publik dengan menginspirasi dua kemenangan Jepang di dua pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2018 dan bersinar di Liga Belgia.
Yuya Kubo lahir di Yamaguchi, kota yang terletak di prefektur Yamaguchi di Jepang. Ia memulai karier di Kyoto Sanga sebelum meninggalkan negara kelahirannya untuk membangun karier di Eropa pada usia 19 tahun. Kubo direkrut oleh klub Swiss, BSC Young Boys pada tahun 2013, tepat ketika usianya baru menginjak 20 tahun.
Hanya satu bulan setelah bergabung di Swiss, pemain bertinggi badan 178 sentimeter ini langsung mencuri perhatian pemerhati sepak bola di negara tersebut. Pada bulan Juli 2013, ia mencetak dua gol dan satu asis dalam kemenangan 3-2 Young Boys atas FC Thun. Hebatnya, itu dilakukannya setelah masuk sebagai pemain pengganti pada babak kedua.
Selama empat tahun di Swiss, Kubo mencetak 39 gol dan 15 asis dalam 137 pertandingan yang dijalaninya bersama Young Boys. Kelompok ultras Young Boys sudah sangat mencintai anak muda Jepang ini, sehingga membuatkan chant sendiri atas namanya.
Masa-masa indah Kubo di klub asal kota Bern tersebut akhirnya berlalu ketika pada bulan Januari 2017 lalu, penyerang berbakat ini menerima tawaran klub Liga Belgia, KAA Gent. Keputusan tersebut terbukti sebagai sebuah pilihan bagus. Dalam 8 pertandingan di Liga Belgia, Kubo tetap tajam dan menghasilkan 5 gol.
Bersama tim nasional Jepang, kiprahnya pun impresif. Meski baru melaksanakan debutnya bagi Samurai Biru pada November 2017 lalu, Kubo sudah mencetak dua gol dan tiga asis dalam empat kali penampilannya.
Pada pertandingan melawan Uni Emirat Arab pada 23 Maret 2017, Kubo menunjukkan ketajamannya di depan gawang untuk pertama kalinya dalam seragam Samurai Biru. Baru 14 menit bermain, ia menerima umpan matang Hiroki Sakai lalu menyelesaikan peluang tersebut dari sudut yang cukup sulit.
Beberapa hari kemudian ketika menghadapi Thailand, Kubo memamerkan keganasannya dengan menyumbang dua asis, masing-masing bagi gol Shinji kagawa dan Shinji Okazaki. Seolah belum cukup, Kubo lalu mencetak golnya sendiri.
Golnya ke gawang Thailand itu tak kalah berkelasnya dari gol pertamanya. Gol tersebut menjadi bukti keganasan kaki kirinya yang bersarang di sudut kanan atas gawang Thailand. Dengan impresifnya penampilan Kubo, Jepang seolah melupakan salah satu idola mereka, Keisuke Honda, yang absen di dua pertandingan tersebut.
Media Belgia sendiri menjuluki Kubo ‘Sushi Bomber’ setelah dua penampilan impresif tersebut. Ini tentunya merupakan suatu kebanggaan, mengingat julukan tersebut sebelumnya disematkan oleh media Jerman kepada penyerang legendaris Jepang, Naohiro Takahara.
Bukan tidak mungkin Kubo akan segera menjadi incaran klub-klub besar Eropa, apalagi klub-klub Jerman. Saat ini sudah cukup banyak pemain asal Jepang yang terbilang sukses dan menjadi pilihan utama klub-klub di Jerman. Apalagi, pengalaman tinggal di Swiss membuat Kubo fasih berbahasa Jerman.
3,5 juta Euro adalah jumlah yang dikeluarkan Gent untuk memboyong Kubo dari Young Boys. Bisa dimaklumi jika nanti klub Belgia tersebut memasang banderol yang jauh lebih tinggi dari jumlah tersebut, apalagi jika Kubo sanggup menjaga ketajamannya.
Disclaimer: Naskah ini disarikan dengan sedikit penggubahan dari tulisan asli Kim Daempfling, kolumnis Kicker, untuk Football Tribe Indonesia dengan judul “Yuya Kubo, Remember The Name”
Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.