Nasional Bola

Barito Putera: Modal Bagus Misi Kebangkitan

Saatnya Panen, Jacksen!

Seperti kata pepatah, di balik kegagalan pasti ada hikmahnya. Musim yang buruk di TSC 2016 tak lantas memengaruhi permainan dan mental para pemainnya. Akhir tahun lalu, Barito jadi penyumbang dua pemain paling vital di timnas Indonesia yang jadi finalis Piala AFF 2016. Rizky Rizaldi Pora dan Hansamu Yama Pranata mencuat secara mengejutkan, menyingkirkan dua nama beken sebelumnya Zulham Zamrun dan Rudolof Yanto Basna.

Belum lagi kehadiran pemain termuda TSC 2016 yang kian matang, Muhammad Riyandi, di bawah mistar gawang. Jangan lupakan bahwa dirinya menjalani debut dan menggagalkan penalti penyerang Persib Bandung kala itu, Samsul Arif, saat masih berusia 16 tahun!

Munculnya para pemain muda seperti Riyandi, Nazar Nurzaidin, dan bakat lokal, Agi Pratama, harus dibarengi dengan bimbingan senior yang tentunya harus berkualitas. Dan Jacksen tahu betul soal itu.

Meski harus kehilangan top skor musim lalu, Luiz Junior, yang pindah ke Madura United, Laskar Antasari tampaknya tidak perlu gelisah. Pasalnya, Barito baru saja mendatangkan penyerang jebolan akademi Wigan Athletic, Thiago dos Santos Cunha. Pemain asal Brasil ini sempat jadi teror menakutkan bek lawan saat memperkuat klub Thailand, Chonburi, lewat koleksi 52 gol dari 64 laga.

Kehadiran Cunha yang menandai debutnya dengan masing-masing satu gol dan asis ke gawang PSM Makassar pada laga uji coba (1/4), bakal ditopang playmaker asal Argentina, Matias Cordoba. Trio pemain asing dilengkapi dengan perekrutan bek tangguh asal Australia, Aaron Michael Evans. Pemain belakang yang baru berusia 22 tahun itu bakal diplot menggantikan Hansamu yang berangkat ke pelatnas dan berduet dengan eks bek timnas Indonesia, Muhammad Roby.

Sayangnya, sektor bek sayap yang kerap jadi andalan Jacksen tiap menangani suatu klub, malah jadi sesuatu yang mengkhawatirkan di kubu Barito. Sosok Valentino Telaubun dianggap belum cukup untuk mengisi pos fullback.

Pun halnya dengan sayap kanan. Mobilitas Rizky Pora di sayap kiri, tak didukung sisi sebaliknya. Di sini, kejelian taktik Big Man, julukan Jacksen, dibutuhkan untuk memberikan keseimbangan dalam tim. Belum lagi dengan bakal absennya Hansamu, Paulo Sitanggang, dan Nazar, karena menjalani pemusatan latihan timnas U-22.