Eropa Jerman

Perihal Penyakit Misterius Mario Gotze

Pesepak bola juga manusia. Mereka terkadang menderita penyakit-penyakit ringan seperti flu, batuk, demam, atau bahkan meriang dan masuk angin, seperti laiknya kita semua. Selintas mungkin sangat aneh jika seseorang yang hidupnya dengan pola makan sehat serta berolahraga seperti seorang pesepak bola bisa menderita penyakit, namun faktanya, sejumlah penyakit pun menyerang pesepak bola. Bahkan beberapa di antaranya termasuk dalam level yang mematikan.

Gagal jantung menjadi penyakit paling sering terjadi kepada para pesepak bola. Faktor kelelahan dianggap sebagai penyebab utama. Sudah banyak sekali daftar pesepak bola yang bahkan sampai harus merenggang nyawa karena penyakit yang datang tanpa disangka ini. Penyakit lain yang cukup sering menderita pesepak bola adalah gegar otak akibat seringnya berduel kepala.

Atau penyakit-penyakit langka seperti tumor liver yang pernah diderita oleh Eric Abidal dan leukemia mematikan seperti yang sempat membuat Stylian Petrov pensiun dini. Salah satu yang terbaru adalah ketika mantan gelandang Manchester United, Darren Fletcher yang menderita radang usus serius yang membuat ia kesulitan untuk makan. Penyakit inilah yang membuat karier Fletcher sempat memburuk meskipun ia awalnya dikenal sebagai gelandang tangguh.

Kasus terbaru menimpa pahlawan timnas Jerman di Piala Dunia 2014, Mario Gotze. Akhir Februari lalu, klub Gotze, Borussia Dortmund merilis pengumuman bahwa bintang mereka akan menepi dari sepak bola sampai waktu yang tidak ditentukan. Karena “gangguan metabolisme tubuh” yang ditemukan dalam laporan tes medis terkait cedera ototnya.

Awalnya Gotze menepi karena cedera otot, namun ternyata setelah dikaji lebih lanjut lagi, Gotze mengidap penyakit langka bernama Myopathy atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai Miopati. Secara sederhana symptoms penyakit ini adalah ketika tidak berfungsinya serabut-serabut otot. Penyebabnya bisa bermacam-macam mulai dari kekurangan cairan tubuh dalam tahap yang ekstrem, gangguan secara hormonal, gangguan saraf, infeksi, efek dari racun, atau kram otot.

Secara umum gejala miopati antara lain adalah otot mengalami kelumpuhan, melemah, mengecil, nyeri, bengkak, atau kram. Walaupun demikian, setiap penyebab memberikan bentuk gejala yang berbeda. Pada penyakit polio misalnya, gejalanya adalah lumpuh, sedangkan pada penyakit tetanus, gejalanya kaku otot dan kejang-kejang. Jika tubuh kekurangan cairan atau dehidrasi, timbul gejala kram otot dan otot menjadi tegang serta kaku. Tahap ekstrem yang diterima oleh penderita miopati adalah kelumpuhan total.

Meksipun tergolong langka dan terkadang disebut penyakit yang misterius karena agak kesulitan dicari penyebabnya, miopati ini sendiri termasuk penyakit yang bisa disembuhkan. Untuk tahapan ringan Anda bisa menanganinya dengan cara menyeimbangkan elektrolit atau meminum banyak-banyak air putih.

Sementara untuk tahapan yang lebih kronis seperti karena gangguan saraf, gangguan sistem pertahanan tubuh, atau infeksi. Tentu untuk urusan ini Anda mesti menghubungi dokter atau fisioterapis untuk dirawat secara berkala.

Miopati yang dialami oleh Gotze kemungkinan besar karena risiko sebagai pesepak bola yang mesti bermain meskipun terkadang kondisi fisik sedang tidak bugar. Harapannya tentu Gotze bisa sembuh dan bermain seperti sediakala. Karena tentunya akan sangat disayangkan sekali bakat sepak bola sekelas Mario Gotze harus pensiun dini.

Gute Besserung, Mario Gotze!

Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia