Sekitar dua bulan ke depan, liga-liga Eropa akan menuntaskan musim 2016/2017. Klub-klub telah gencar diberitakan sedang mengincar pemain-pemain tertentu. Liverpool salah satunya. Skuat asuhan Jurgen Klopp ini sering dikaitkan dengan nama gelandang tengah muda asal klub Bundesliga, RB Leipzig. Apa yang membuat pemain asal Guinea ini spesial?
Bertinggi badan sedang, hanya 172 sentimeter, Naby Keita adalah tipikal gelandang box-to-box yang mengandalkan determinasi, skill menggiring bola aduhai, dan fisik yang prima. Ia sanggup melepas umpan-umpan pembelah pertahanan lawan, dan sejauh ini telah mencatat 7 asis, terbanyak nomor dua di Leipzig setelah Emil Fosberg.
Keita juga menjadi pemain yang paling banyak melakukan dribel sukses di Leipzig dengan torehan 3,1 dribel per pertandingan. Di aspek bertahan, Keita membukukan catatan impresif dengan perolehan 2,5 tekel sukses/laga dan 2,6 intersep/laga. Keita menjadi gelandang multidimensi yang tentu akan menyenangkan pelatih mana pun.
Bersama rekan-rekannya, Keita menjadi poros permainan Leipzig yang hingga kini membuntuti Bayern Munchen di Bundesliga. Namanya juga masuk dalam nominasi gelandang terbaik paruh musim (hindrunde), meski akhirnya harus mengakui keunggulan pemain Schalke, Nabil Bentaleb.
Pemuda 22 tahun yang menempa pendidikan sepak bola di Prancis ini kerap disebut-sebut mewarisi gaya bermain Deco, legenda Portugal yang juga berbadan mungil. Keita mengaku mengidolai legenda Afrika yang kini membela panji Manchester City, Yaya Toure.
Kepada Bundesliga.com, dia menegaskan ingin menjadi pemain terbaik Afrika suatu hari nanti. Keita menjalani debut timnasnya pada 2014, atau saat dia masih berumur 19 tahun. Pemain yang musim lalu bermain untuk RB Salzburg ini juga terpilih menjadi pemain terbaik Guinea dan Liga Austria 2016, sebuah pencapaian yang tidak main-main.
Meski begitu, pihak Liverpool atau klub lain yang berminat meminangnya sepertinya harus menunggu waktu sejenak karena sang pemain sendiri menegaskan bahwa ia tidak mau terburu-buru mengambil langkah drastis.
“Saya adalah tipe pemain tim yang akan memberikan segenap kemampuan demi tim dan berusaha mematuhi tuntutan taktik pelatih. Saya bergabung ke Leipzig karena menurut saya ini adalah tim menarik yang memiliki potensi. Saya tak berniat pindah ke klub besar yang bermain di Liga Champions karena bagi saya hal itu masih terlalu dini,” tandasnya mantap kepada Bundesliga.com.
Selain itu, direktur teknik klub yang disponsori minuman Red Bull tersebut, Ralf Rangnick adalah sosok yang begitu dihormati oleh Keita. Ragnick adalah sosok yang mencarinya langsung ke Prancis dan memboyongnya ke RB Salzburg.
Pekerja keras, rendah hati, dan berdedikasi tinggi. Bersama skuat muda Leipzig, bisa dipastikan penikmat bola akan sering melihat kiprahnya karena mereka hampir bisa dipastikan akan mengikuti kompetisi Liga Champions musim depan.
Demikianlah, Keita dengan tegas masih ingin membalas kepercayaan klub dan suporter Leipzig. Ini menjadi suatu sikap yang jarang kita lihat dari pemain-pemain muda yang sering lupa diri, lalu tergiur dengan godaan gaji tinggi sehingga menepikan kesempatan bermain.
Author: Fajar Martha
Esais dan narablog Arsenal FC di indocannon.wordpress.com