Nasional Bola

Best XI Liga 1 Pekan ke-33: Ragnarok di Palembang dan Makassar

Sengit, ketat, dan menghibur. Mungkin itulah tiga kata yang layak merangkum perjalanan pekan ke-33 Go-Jek Traveloka Liga 1. Di tengah serunya persaingan menuju tangga juara dan menghindari zona turun kasta, sebuah rekor tercipta di kandang Sriwijaya FC yang menjadikan Laskar Wong Kito sebagai tim pertama di Indonesia yang mencetak dua digit gol di satu laga.

Dengan 12 gol yang tercipta di Palembang, pekan ke-33 juga resmi dinobatkan sebagai pekan dengan jumlah gol terbanyak di liga Indonesia. 40 gol yang tercipta minggu ini melampaui rekor sebelumnya, yakni 39 gol di pekan ke-9. Selain Sriwijaya FC kontra Persegres, laga lain yang menyumbang banyak gol adalah Arema FC melawan Semen Padang.

Oleh karena itu, beberapa sektor di susunan Best XI kami pekan ini didominasi oleh nama-nama dari kedua laga tersebut, ditambah dengan beberapa nama yang tampil krusial seperti yang terjadi di Solo dan Makassar.

Lalu, siapa saja pemain yang menghadirkan ragnarok (kehancuran total, merujuk pada istilah di film Thor) bagi para lawannya pekan ini?

Kredit: Indosport

Kiper: Wawan Hendrawan

Tampil brilian mengawal gawang Bali United. Tercatat ada empat penyelamatan menawan yang dilakukannya, dan sejumlah umpan silang yang dilepaskan penggawa PSM juga mentah di tangannya. Wawan Hendrawan, kiper berusia 34 tahun yang membuat PSM gagal mencetak gol untuk pertamanya di kandang musim ini.

Rezaldi Hehanussa

Bek: Johan Alfarizie, Manahati Lestusen, Rezaldi Hehanusa

Di skema tiga bek ini, kami memilih tiga pemain lokal yang pernah memperkuat timnas. Ketiganya bermain apik musim ini dengan membawa kemenangan bagi timnya masing. Alfarizie mengukir satu gol dan satu asis, sedangkan Manahati mencetak gol kemenangan PS TNI ke gawang Persipura Jayapura.

Kemudian untuk Rezaldi Hehanusa, kegigihannya dalam menahan laju serangan Persib layak diacungi jempol. Gawang Persija dibawanya tetap clean sheet, dan menjadi satu dari dua tim yang tidak kemasukan gol pekan ini, bersama Bali United.

Hilton Moreira. Kredit: Jawa Pos

Gelandang: Irsyad Maulana, Hilton Moreira, Anmar Almubaraki, Arif Suyono

Dua pemain asing, diapit oleh dua pemain sayap beda generasi. Hilton berkontribusi dalam separuh gol Sriwijaya FC ke gawang Persegres, dengan membuat dua gol dan tiga asis, sedangkan satu gol dan satu asis Anmar menyelamatkan Persiba Balikpapan dari kekalahan di Stadion Surajaya.

Untuk dua pemain lainnya, mereka kebetulan bersinar di laga yang sama, yaitu dalam drama delapan gol di Stadion Kanjuruhan. Arif Suyono lebih dulu mencuri perhatian lewat dua golnya di babak pertama, tapi kemudian Irsyad Maulana mencuri lampu sorot di babak kedua lewat dua gol tendangan bebasnya dan satu asis untuk gol Agung Prasetyo.

Peter Odemwingie

Penyerang: Peter Odemwingie, Mariando Uropmabin, Beto Goncalves

Di posisi penyerang, susunannya lebih bervariasi, yaitu satu marquee player, dilengkapi satu penyerang gaek yang masih tajam, dan dilengkapi satu penyerang asli Papua yang berusaha menyelamatkan sebuah klub asal Papua dari jurang degradasi.

Satu gol dan satu asis yang ditorehkan Mariando pekan ini berhasil mengangkat Perseru ke zona aman setelah mengalahkan Borneo FC 3-2. Kemudian untuk Beto dan Odemwingie, keduanya sama-sama berperan dalam tiga gol timnya pekan ini. Bedanya, Beto mencetak hattrick, sedangkan Odemwingie hanya sekali mencatatkan namanya di papan skor, tapi ia merupakan kreator gol Fachruddin Aryanto dan Greg Nwokolo.

Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.