Nasional Bola

Paspor Baru Ilija Spasojevic dan Semangat Baru Bhayangkara FC

Tiga hari terakhir merupakan hari yang penuh cerita bagi Ilija Spasojevic. Hanya hitungan hari setelah ia memperoleh paspor Indonesia, penyerang Bhayangkara FC ini mencetak gol untuk memulai kemenangan 3-1 klub yang dibelanya atas Persela Lamongan. Dengan hasil ini, untuk sementara Bhayangkara FC menguasai pimpinan klasemen Go-Jek Traveloka Liga 1.

Gol yang dicetak pemain bernama panggilan ‘Spaso’ tersebut adalah gol kedelapannya setelah kepulangannya ke Indonesia pada pertengahan musim. Kemenangan atas Persela di Stadion Patriot, Bekasi, pada hari Jumat 27 Oktober 2017 ini mengembalikan klub asuhan pelatih Simon McMenemy ini sebagai pemimpin klasemen. Sebelum pertandingan dimulai, klasemen memang sempat dikuasai PSM Makassar.

Gol pertama yang dicetak Spaso pada menit ke-28 dicetak dengan sebuah tendangan pelan dan mendatar yang menyambut umpan silang Putu Gede Juni Antara. Penyerang kelahiran Montenegro ini membuktikan diri sebagai salah satu rekrutan terbaik di putaran kedua Liga 1, dan bisa saja menjadi kunci Bhayangkara FC dalam menjuarai Liga 1.

Dalam perjalanan kariernya di berbagai negara, Spaso memang akrab dengan gelar juara. Ketika membela Dinamo Tbilisi, ia memenangi Piala Georgia 2008/2009 dan mencatatkan rekor 30 gol dari total 61 penampilan. Setelah datang ke Indonesia, ia membela berbagai klub, antara lain Bali DeVata, PSM Makassar, Mitra Kukar, dan Persisam Samarinda dalam kurun waktu 2011 hingga 2015.

Gelar juara kembali menghampirinya ketika membela Persib Bandung di final Piala Presiden 2015 disaksikan sekitar 90 ribu pasang mata yang memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Hanya dalam hitungan beberapa bulan lalu, pemain kelahiran 11 September 1987 ini juga menjadi kunci keberhasilan Melaka United menjuarai Liga Primer Malaysia dan promosi ke Liga Super Malaysia. Bukan hanya itu, berkat bahasa Indonesia yang dikuasainya, ia juga dipercaya menyandang ban kapten klub tersebut.

Selain prestasi itu, performa individunya di Malaysia juga mengundang decak kagum. Penyerang bertinggi badan 187 sentimeter ini sukses terpilih sebagai pemain terbaik di Liga Primer Malaysia untuk dua bulan berturut-turut, yaitu Juli dan Agustus 2016, serta sukses menjadi pencetak gol terbanyak Liga Primer Malaysia 2016 dengan 24 gol.

Saking semangatnya telah memperoleh kewarganegaraan Indonesia, gol kedua Bhayangkara FC melawan Persela juga tercipta berkat andil Spaso. Pada menit ke-54, ia mengirim sebuah umpan lambung ke kotak penalti Persela. Bola sempat dihalau dengan kepala oleh pemain belakang lawan, tapi bola liar jatuh ke kepala Otavio Dutra yang langsung melepaskan sundulan jitu ke gawang Persela.

Skor 2-0 sempat diperkecil oleh tim tamu ketika Samsul Arif sukses mengeksekusi penalti pada menit ke-61. Berhasil memperkecil ketertinggalan hanya menjadi satu gol, Persela semakin bersemangat memburu gol. Sayang, wasit kembali menjatuhkan penalti, kali ini sebagai hukuman untuk Persela karena menjatuhkan pemain Bhayangkara.

Guy Junior yang tampil sebagai eksekutor pun kembali memperbesar keunggulan Bhayangkara, sekaligus menutup pertandingan dengan skor 3-1.

Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.