Eropa Champions League

Sebelas Pemain Terbaik Pilihan di Liga Champions Matchday Ketiga

Dini hari tadi dan kemarin, kompetisi antarklub nomor wahid di Eropa, Liga Champions, telah menggelar matchday ketiganya. Sejumlah pertandingan seru yang melibatkan beberapa kesebelasan top tersaji di hadapan pencinta sepak bola.

Secara kesuluruhan, dari 16 partai yang berlangsung, lahir gol yang cukup banyak yakni 54 buah. Laga antara NK Maribor dan Liverpool menjadi penyumbang gol terbanyak dengan total tujuh buah yang kesemuanya terjadi untuk The Reds.

Dari belasan laga itu sendiri muncul sejumlah pemain yang berhasil menunjukkan performa gemilang dan pantas dimasukkan ke dalam daftar sebelas pemain terbaik Liga Champions matchday ketiga. Siapa saja mereka?

Kiper

Hugo Lloris

Bertandang ke Stadion Santiago Bernabeu dan menghadapi sang juara bertahan, Real Madrid, tentu bukan perkara mudah bagi tim manapun. Namun tanpa diduga-duga, Tottenham Hotspur justru sukses menahan imbang Los Galacticos dengan skor akhir 1-1.

Salah satu penggawa The Lilywhites yang tampil eksepsional tentu saja Hugo Lloris. Kiper berusia 30 tahun ini sukses mengamankan gawangnya dari serbuan para pemain Madrid di sepanjang laga. Madrid bahkan butuh tendangan penalti via Cristiano Ronaldo untuk bisa merobek jala Lloris.

Bek

Joshua Kimmich

Untuk kali kesekian, nama Kimmich muncul di daftar ini. Bukan tanpa alasan memang sampai dirinya kami masukkan sebagai salah satu penampil terbaik di matchday ketiga Liga Champions 2017/2018.

Pada laga melawan klub dari Skotlandia, Celtic FC, Kimmich yang ditempatkan pelatih anyar Bayern München, Juup Heynckes, sebagai bek kanan, sukses membukukan gol via sundulan ciamik guna membantu Die Roten menang dengan skor 3-0. Kimmich sendiri terbilang bermain pada laga itu karena begitu aktif mengiris-iris sisi kiri pertahanan Celtic dengan pergerakannya.

Victor Lindelof

Sejak kedatangannya ke Stadion Old Trafford, Lindelof memang belum berhasil menampilkan performa mentereng seperti yang dilakukannya bersama Benfica. Wajar bila kemudian dirinya dicerca sebagai pembelian yang kurang tepat.

Namun pada laga melawan bekas timnya tersebut dini hari tadi, Lindelof justru tampil cukup kokoh mengawal lini pertahanan Manchester United bersama Chris Smalling. Sterilnya gawang The Red Devils dari serbuan Benfica pun berakhir dengan manis karena mereka sukses memenangi laga via gol tunggal Marcus Rashford.

David Luiz

Dipasang sebagai gelandang bertahan pada laga melawan AS Roma dini hari tadi, performa yang ditunjukkan Luiz justru menjanjikan. Dirinya bahkan sanggup menjadi pemutus serangan lawan bersama Tiemoue Bakayoko di sektor tengah The Blues.

Tak sampai di situ, Luiz juga berkontribusi atas gol pertama Chelsea yang dibuatnya lewat sepakan indah dari luar kotak penalti. Bahkan permainan dari anak asuh Antonio Conte setelah Luiz ditarik justru menurun sehingga Roma bisa membobol gawang mereka sebanyak dua kali.

Aleksandar Kolarov

Sejak didatangkan dari Manchester City, Kolarov memang sukses mematri satu tempat di tim utama AS Roma. Dirinya selalu menjadi andalan pelatih gres I Giallorossi, Eusebio Di Francesco.

Dalam laga melawan Chelsea dini hari tadi, performa yang diperlihatkan oleh lelaki asal Serbia ini juga terbilang sangat ciamik. Kolarov menjadi pencetak gol pertama Roma di laga ini sebelum akhirnya mengirim asis manis yang dikonversi dengan brilian oleh Edin Džeko buat memberi Roma keunggulan 3-2.

Gelandang

Miralem Pjanic

Sentralnya figur dari Bosnia-Herzegovina ini di tubuh Juventus justru semakin terasa pada musim kompetisi 2017/2018. Dirinyalah yang dijadikan sebagai jenderal permainan I Bianconeri oleh Massimiliano Allegri.

Dalam kondisi tertinggal akibat gol bunuh diri Alex Sandro dan kesulitan membongkar pertahanan Sporting Lisbon, Pjanic muncul sebagai pemecah kebuntuan usai melesakkan gol penyama kedudukan di menit ke-29. Usai gol ini, permainan Juventus sedikit membaik sampai akhirnya membalikkan keadaan di babak kedua untuk mencuri kemenangan.

Kevin De Bruyne

Di bawah tutorial Pep Guardiola, De Bruyne memang berkembang jadi salah satu gelandang dengan kemampuan luar biasa di Manchester City. Pemuda asal Belgia dengan rambut pirang ini bahkan selalu diturunkan Guardiola sebagai motor di lini tengah.

Pada laga melawan Napoli kemarin, De Bruyne lagi-lagi muncul sebagai sosok yang berhasil merepotkan I Partenopei dengan pergerakan-pergerakan agresifnya di lini tengah. Tak samapi di situ, De Bruyne juga yang menjadi aktor lahirnya golnya kemenangan The Citizens via Gabriel Jesus yang dengan leluasa menerima umpan mendatar kiriman De Bruyne.

 

Lionel Messi

Untuk sekali lagi, nama ‘alien’ dari Argentina ini masuk ke dalam daftar sebelas pemain terbaik pilihan kami. Kemampuan Messi untuk mengangkat permainan Barcelona yang buruk seorang diri memang belum ada tandingannya.

Ketika melawan Olympiakos, Barca yang tampil kurang menggigit di babak pertama dan cuma unggul karena gol bunuh diri lawan, justru mengamuk di babak kedua. Messi sukses menciptakan masing-masing satu gol dan asis buat mengubah skor menjadi 3-0 untuk meraup tripoin.

Penyerang

Mohammed Salah

Berhasil menang dengan skor besar di kandang lawan tentu sebuah pencapaian tersendiri yang patut disyukuri. Hal ini juga yang sedang dirasakan Liverpool usai mengandaskan NK Maribor dengan skor 7-0.

Salah satu aktor utama yang mengantar The Reds memenangi laga itu dengan angka telak tentu saja pemain asal Mesir ini. Di laga itu, Salah berhasil menyumbang dua gol dan satu asis guna mengakhiri babak pertama dengan skor 4-0 sebelum akhirnya ditarik keluar pada menit ke-57.

Kylian Mbappe

Dipasang Unai Emery sebagai penyerang sayap kanan Paris Saint-Germain (PSG) menemani Edinson Cavani dan Neymar, Mbappe untuk kali kesekian sukses menampilkan performa terbaiknya.

Pemuda berusia 18 tahun ini hadir sebagai pemecah kebuntuan Les Parisiens di kandang Anderlecht usai mencetak gol di menit ke-3 memanfaatkan sodoran Marco Verratti. Setelah itu, penampilan Mbappe tetap garang seperti biasa dan membantu PSG memetik kemenangan ketiganya di Liga Champions musim ini.

Quincy Promes

Tanpa diduga, Spartak Moskow sukses membenamkan wakil Spanyol, Sevilla, dalam laga keduanya di matchday ketiga Grup E Liga Champions. Tak tanggung-tanggung, mereka berhasil menceploskan lima gol ke gawang Los Nervionenses.

Winger asal Belanda ini sukses menjadi bintang di laga tersebut setelah mencetak dua gol di laga ini. Masing-masing untuk gol pertama dan terakhir Spartak. Tak sampai di situ, Promes juga membukukan dua asis. Sebuah malam yang amat indah bagi pemain berusia 25 tahun ini, ya?

Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional