Nasional Bola

Jebloknya Persita Tangerang di Babak 16 Besar Liga 2

Tampil cemerlang dengan keluar sebagai juara grup pada babak penyisihan Liga 2 beberapa waktu lalu, seolah menjadi justifikasi nyata bahwa Persita Tangerang adalah tim yang patut diperhitungkan.

Terlebih, Persita juga memiliki modal yang lumayan untuk bersaing di kasta kedua sepak bola nasional. Pelatih berpengalaman, Bambang Nurdiansyah, merupakan juru strategi mereka. Sementara pemain-pemain dengan nama yang cukup akrab di telinga pencinta sepak bola nasional semisal Egi Melgiansyah, Ledi Utomo, dan Rahmat Affandi juga ada di dalam skuat.

Sayangnya, modal apik itu serta tren positif yang mereka bukukan di babak penyisihan grup kemarin tak sanggup direplikasi ketika mentas di babak 16 besar. Tergabung di Grup B bareng Persibat Batang, PSIS Semarang dan PSMS Medan, Persita justru menjadi bulan-bulanan tim pesaing.

Mereka terdampar di posisi buncit Grup B karena hanya mengumpulkan empat poin saja. Pundi-pundi angka tersebut diperoleh tim Pendekar Cisadane dari hasil sekali menang, satu kali seri dan empat kali keok.

Kekalahan keempat itu sendiri mereka peroleh kemarin (11/10) sore tatkala menjamu PSMS di Stadion Persikabo, Bogor. Satu gol yang dibuat oleh penggawa tim Ayam Kinantan, Gusti Sandria, pada menit ke-52, tak sanggup disamakan oleh Egi dan kolega.

Di sepanjang laga tersebut, Persita benar-benar kesulitan mengembangkan permainan karena gagal membendung tekanan yang terus menerus dilakukan oleh PSMS. Usaha Persita mencuri gol via serangan balik pun tak membuahkan hasil karena peluang-peluang yang mereka buat selalu bisa dimentahkan oleh lini belakang tim Ayam Kinantan.

Secara total, Persita hanya mampu membukukan tiga gol dan kemasukan sembilan gol dalam enam pertandingan yang mereka jalani di babak 16 besar Grup B. Kondisi tersebut juga membuat Persita keluar sebagai salah satu klub dengan penampilan terburuk selama babak 16 besar Liga 2.

Jebloknya performa yang ditunjukkan Persita selama babak krusial ini juga menyulut kekecewaan Laskar Benteng Viola (LBV), pendukung setia klub yang punya kostum utama berwarna ungu tersebut.

Selepas laga melawan PSMS kemarin, mereka berduyun-duyun mendatangi bangku cadangan Persita guna melancarkan protes. LBV menuntut pihak manajemen untuk membenahi permasalahan yang tengah menjangkiti tim ini.

Evaluasi menyeluruh terkait para pelatih dan pemain menjadi salah satu poin yang kudu dilaksanakan. Hal tersebut dilakukan agar di masa yang akan datang, Persita bisa tampil lebih baik dan cita-cita naik kasta ke Go-Jek Traveloka Liga 1 tak sekadar jadi impian semu.

Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional