Nasional Bola

Ferdinand Sinaga dan Wiljan Pluim yang Bersinar di Palembang

PSM Makassar lanjutkan periode subur mereka. Di bawah puluhan ribu pasang mata pendukung setia Sriwijaya FC di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, anak asuh Robert René Alberts tampil heroik dengan menang 4-3 setelah sempat tertinggal dua gol lebih dulu.

Di pertandingan ini, Sriwijaya FC menurunkan trio Papua mereka di lini belakang, yakni Yanto Basna, Dominggus Fakdawer, dan Marckho Sandy, serta satu nama yang akrab dengan Papua, Bio Paulin. Sedangkan PSM tidak diperkuat Marc Klok dan memainkan Syamsul Haeruddin sebagai penggantinya.

Hilton Moreira lebih dulu mendapat lampu sorot di pertandingan ini, setelah knuckle ball-nya merobek jala Rivky Mokodompit saat pertandingan baru berjalan 13 menit, memanfaatkan umpan pendek dari Tijani Belaïd. Setelahnya, kedua tim sama-sama mencoba cetak gol, namun skor 1-0 bertahan hingga jeda pertandingan.

Di babak kedua, lampu sorot kembali mengarah ke Hilton saat laga baru berjalan empat menit. Sundulannya yang menerpa mistar gawang PSM menjadi bola rebound yang tak disia-siakan oleh Beto Goncalves untuk menggandakan keunggulan Sriwijaya FC. Namun sayangnya, malam itu ternyata bukan malam yang indah bagi Hilton beserta rekan-rekannya.

Hilton memang mencetak satu gol dan satu asis malam itu, tapi siapa sangka alur cerita dirinya malam itu berakhir antiklimaks akibat perbuatan seorang meneer Belanda dan “seekor naga” kepunyaan Juku Eja.

Ferdinand Sinaga menjadi pemain pertama dari kubu tim tamu yang membuat suporter Juku Eja bersorak, setelah kerja sama satu-duanya dengan Wiljan Pluim berhasil menipiskan skor tepat di menit ke-60. Usai memberi asis pada Ferdinand, dua menit kemudian Pluim menyamakan skor melalui ekseskusi tendangan bebas.

Euforia tentu membuncah tinggi di kalangan pendukung tim tamu karena PSM berhasil menyamakan skor dengan cepat, namun petaka kembali terjadi enam menit berselang.

Seakan-akan tak ingin kalah dari Pluim yang sama-sama berstatus marquee player, Belaïd juga menunjukkan keahliannya dalam eksekusi bola mati. Tepatnya pada menit ke-68, Gelora Sriwijaya Jakabaring kembali berbunyi nyaring setelah ia membuat gol tendangan bebas yang sangat mamayo khas pemain kelas dunia.

PSM kembali tertinggal, tapi bukan berarti perjuangan mereka terhenti begitu saja. Hanya tiga menit setelah gol Belaïd, Ferdinand kembali berselebrasi setelah sontekannya melaju dengan mulus lewati penjagaan Teja Paku Alam, sekaligus menjadi kado ulang tahun yang manis bagi pemain asal Bengkulu itu hari ini (18/9).

Sriwijaya FC akhirnya harus menerima dua kekalahan beruntun di kandang setelah sepak pojok Muhammad Arfan disambut dengan sundulan Steven Paulle yang berdiri bebas tanpa pengawalan sedikit pun di depan Teja Paku Alam. Skor akhir 4-3 untuk kemenangan PSM, dan ini adalah akhir yang antiklimaks bagi Hilton Moreira.

Selama sesaat, dunia seperti sedang memihak Hilton. Gol pembuka yang sangat berkelas dan kontribusi yang ia berikan pada gol kedua seperti menjadikan dirinya pemain terbaik di pertandingan itu, Namun, hanya dalam hitungan menit kemudian, ia harus rela melihat lawannya mengakhiri pertandingan dengan riang gembira.

Harap bersabar, Hilton dan Sriwijaya. Ini ujian…

Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.