Eropa Champions League

Liverpool dan Nasib Sial yang Menyapa Kembali di Anfield

Setelah dipermalukan tuan rumah Manchester City empat hari sebelum bertanding di Liga Champions, Liverpool nyatanya masih belum lepas dari tren kurang baik. Menjamu raja Liga Europa, Sevilla, The Reds hanya sanggup bermain imbang dengan skor akhir sama kuat, 2-2.

Sebelum laga, Rio Ferdinand sempat berkomentar bahwa melihat lini serang The Reds, sekilas tak ada yang salah dengan komposisinya, namun bila Anda menengok bagaimana performa lini belakang anak asuh Jürgen Klopp ini, ada lubang menganga yang bila dibiarkan terus keropos sampai selanjutnya, akan membuat musim yang dijalani Liverpool jadi terasa lebih berat dan pelik.

Gol pertama Sevilla yang dicetak Wissam Ben Yedder menunjukkan salah satu kelemahan lini belakang Liverpool. Masih cederanya Nathaniel Cylne, memaksa Klopp untuk sering merotasi pos bek kanan miliknya. Bila di musim lalu, performa Alberto Moreno menurun dan membuat pelatih eksentrik dari Jerman itu memainkan James Milner di pos bek kiri, musim ini, masalah itu tampak di posisi bek kanan.

Joe Gomez, yang tampil gemilang kala menghancurkan Arsenal 4-0 di Anfield, tampil tak cukup baik di laga semalam. Lengahnya sisi kanan Liverpool yang ikut memberi andil terciptanya gol Ben Yedder. Selain itu, performa dua bek tengah Liverpool juga tak cukup prima malam itu, utamanya Dejan Lovren. Intersepnya yang luput mengakibatkan penyerang asal Prancis milik Sevilla itu membuka keunggulan satu gol bagi tamu asal Spanyol.

Memang, Liverpool memiliki Sadio Mane, Mohamed Salah, dan Roberto Firmino untuk menggedor gawang lawan, dan itu terbukti dari kontribusi ketiganya yang terasa amat krusial di laga semalam. Firmino, pemain asal Brasil yang musim ini mengenakan nomor punggung 9, mencetak gol penyama kedudukan setelah memanfaatkan umpan manis Moreno dari sayap kiri. Salah, yang baru didatangkan dari AS Roma, sukses mencatat satu gol usai tendangannya yang berbelok arah dari luar kotak penalti, sukses menembus jala gawang Sergio Rico. Terakhir, Sadio Mane, yang berkontribusi memberi satu penalti bagi Liverpool setelah ia dijatuhkan Nico Pareja di kotak penalti. Sayang, eksekusi penalti Firmino masih membentur tiang.

Tajamnya lini serang The Reds memang ampuh memberi efek kejutan yang maksimal bagi lini belakang lawan. Kecepatan Salah dan Mane memang memberi dimensi berbeda untuk menunjang peran false nine bagi Firmino di lini depan Liverpool. Tapi satu yang patut diingat, keroposnya lini belakang tidak akan memberi dampak positif bila tak dibenahi untuk menunjang trio lini serang Liverpool yang punya kapabilitas menakutkan ini.

Selain kembali gagal menaklukkan Sevilla, Klopp kembali berhadapan dengan fakta bahwa tak hanya Joel Matip dan Ragnar Klavan yang tampil buruk, namun juga bek Kroasia, Dejan Lovren. Mulai menyesal gagal mendatangkan Virgil van Dijk, Jürgen?

Oleh: redaksi