Eropa Spanyol

Eric Abidal: Melawan Kanker dan Juara Liga Champions 

Salah satu momen terbaik di dunia sepak bola adalah ketika Carles Puyol memberikan ban kapten kepada Eric Abidal untuk memenuhi prosesi penyerahan trofi di final Piala Champions 2011 di Wembley. Kapten Barcelona tersebut memberi apresiasi atas penampilan apik Abidal di final, sekaligus mengapresiasi perjuangannya melawan penyakit kanker hati yang selama ini diderita rekan setimnya itu.

Abidal sebelumnya memang tidak pernah menjadi kapten bagi Blaugrana. Namun di final ketika Barcelona menundukkan Manchester United 3-1 tersebut, penampilan Abi sangat inspiratif layaknya seorang kapten. Melalui penampilan apiknya di pertandingan itu, Abi, panggilan akrab sang pemain, seolah menegaskan kemenangannya melawan tumor di hati (liver)-nya.

Tumor yang berujung kanker di hatinya membuat pemain kelahiran 11 September 1979 ini beristirahat selama beberapa bulan di tahun 2011. Tekadnya untuk sembuh benar-benar bulat, sehingga ketika dokter memberinya ‘medical green light’, tak ada yang bisa menghentikan Abidal untuk tampil di final kejuaraan yang dilewatkannya akibat akumulasi kartu di tahun 2009 tersebut.

Enam bulan setelah operasi tumor di liver, Abidal sempat aktif kembali ke dunia yang sangat dicintainya ini. Pelatih Barca kala itu, Pep Guardiola, kembali memercayainya mengisi lini belakang. Gol penentu kemenangan atas Real Madrid di Copa del Rey 2011/2012 menjadi jawaban performa apiknya.

Sayangnya, nasib berkata lain. Tragedi kembali menimpanya di bulan Maret 2012, lewat kabar mengejutkan yang datang tanpa permisi. Abi harus kembali menjalani pengobatan akibat komplikasi yang belum terselesaikan dari operasi pertama setahun sebelumnya. Lebih mengkhawatirkan lagi, kali ini ia harus menjalani operasi transplantasi liver dan tidak bisa diprediksi kapan bermain kembali.

Namun, dengan penyakit yang dideritanya inilah, Abidal menjadi salah satu sosok yang dihormati di dunia sepak bola. Tidak banyak atlet yang harus berjuang menghadapi kanker tapi sanggup kembali ke arena tempat mereka berlaga, dan pemain nasional Prancis ini adalah salah satunya.

Ketika Abidal menjalani operasi, publik Camp Nou mengingatnya dengan cara bertepuk tangan setiap menit ke-22 pertandingan diadakan di stadion tersebut. Bayangkan, 90 ribu lebih penonton bertepuk tangan selama semenit untuk seorang pemain yang terbaring lemah di ruangan operasi. Sungguh mengharukan!

Tidak kalah menyentuh, dukungan ditunjukkan oleh rival abadi Barca, yaitu Real Madrid. Papan elektronik di Stadion Santiago Bernabeu menulis khusus dukungan cepat sembuh untuk Eric Abidal. Tidak sampai di situ, pemain-pemain Madrid juga memakai kaus bertuliskan ‘Animo Abidal’. Warna persahabatan yang sangat jarang ditunjukkan oleh dua rival yang selalu berseteru.

Di media sosial, dukungan ‘Animo Abidal’ juga membahana. Berbagai nama terkenal di dunia sepak bola ramai-ramai menuliskan #AnimoAbidal atau #AnimsAbidal demi mendoakan sang pemain Prancis tersebut. Trending topic dunia di Twitter adalah efeknya. Setelah akhirnya kembali ke lapangan hijau pada tahun 2013, kontrak Abidal ternyata tidak diperpanjang. Ia memutuskan kembali ke AS Monaco dan akhirnya menutup karier di Olympiakos pada tahun 2014 pada usia 35 tahun.

Sepanjang lima belas tahun kariernya sebagai pesepak bola, berbagai prestasi telah ditorehkan Abidal. Di antaranya juara Ligue 1 Prancis bersama Lyon tiga kali berturut-turut (2005 hingga 2007), empat kali juara La Liga bersama Barcelona, dan tentu saja trofi Liga Champions bersama klub Spanyol tersebut. Abidal juga menjadi bagian skuat tim nasional Prancis yang keluar sebagai runner-up di Piala Dunia 2006.

Barcelona sendiri ternyata tetap mengingat jasa-jasa pria ini dengan mendaftarkannya menjadi salah satu duta klub tersebut. Bersama nama-nama tenar sesama eks Barca seperti Rivaldo dan Ronaldinho, Abidal akan bertugas secara aktif mempromosikan Barcelona ke seluruh penjuru dunia.

Selamat ulang tahun, Eric!

Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.