Eropa Italia

Erick Thohir: Antara Jerman dan Belanda Serta Kata Maaf

Kredit: CNN

Masih adakah maaf untuk Thohir?

Dengan mengetahui sepak terjang, sumbangsih, dan kisah romantis yang sudah pernah terjalin antara Internazionale dengan para pemain Jerman dan Belanda, maka sudah selayaknya para Interisti memberikan maaf dan memaklumi kesalahan yang sudah dilakukan sang presiden.

Jangan lupakan pula bahwa Thohir oleh media Eropa disebut sebagai “orang gila” karena berani membeli tim yang memiliki utang yang sangat besar jumlahnya. Tidak ada satupun orang kaya raya asal Cina maupun negara-negara Arab yang berani melakukan investasi tak lazim seperti ini.

Tanggal 10 Zulhijah 1434 H, tepat saat perayaan Iduladha, atau dalam kalender Masehi bertepatan dengan 15 Oktober 2013, adalah tanggal di mana Erick Thohir merampungkan kesepakatan pengakuisisian 70 persen saham Internazionale dari tangan Moratti.

Banyak yang berspekulasi tentang alasan pembelian ini. Mulai dari kecintaan Thohir pada sepak bola, alasan bisnis semata, hingga keingintahuan Thohir pada dapur (baca: manajemen) tim raksasa Eropa yang nantinya ilmu tersebut akan dibagikan dengan PSSI dalam memajukan sepak bola Indonesia (catatan: pelatih Djadjang Nurdjaman pernah “disekolahkan” di tim ini).

Meminjam kalimat Robi Johan, wartawan Kaltim Post, jawaban paling pas untuk pembelian Inter oleh Thohir adalah: hanya Thohir dan Tuhan yang tahu. Wallahu a’lam.

Jadi, masih adakah kata maaf untuk Thohir, wahai Interisti yang budiman?

Author: Yves Vincent Muaya (@YvMuaya)