Eropa Italia

Erick Thohir: Antara Jerman dan Belanda Serta Kata Maaf

Juergen Klinsmann

Mesin Panzer di tubuh Internazionale

Sementara itu, rekam jejak pemain Jerman di tubuh Nerazzuri juga tak kalah panjang. Horst Szymaniak adalah pemain Jerman pertama yang berseragam biru-hitam.

Didatangkan oleh Helenio Herrera pada tahun 1963, pemain yang merupakan bagian dari timnas Jerman di dua edisi Piala Dunia ini menemukan dirinya hampa gol di pengujung kompetisi dan memilih hengkang ke Varese setelah mempersembahan trofi Piala Champions.

Butuh waktu 18 tahun untuk pemain Jerman selanjutnya, Hansi Müller, yang merupakan elemen penting VfB Stuttgart dan timnas Jerman saat itu, untuk bergabung pada tahun 1982. Pada tahun 1984, Müller hengkang ke Como dan digantikan oleh kompatriotnya, Karl-Heinz Rummenigge, CEO Bayern München saat ini. Kalle, sapaan akrab Rummenigge, tampil sebanyak 64 kali bersama Internazionale, dengan torehan 24 gol sebelum pindah ke klub Swiss, FC Servette, pada tahun 1987.

Setahun setelah kepergian Kalle, Internazionale kedatangan dua pemain hebat Jerman dalam diri Andreas Brehme dan Lothar Matthaus. Bersama keduanya, tim tetangga AC Milan ini berhasil mengakhiri paceklik gelar juara liga setelah terakhir kali menjuarainya di musim kompetisi 1979/1980.

Jürgen Klinsmann yang berstatus sebagai pencetak gol terbanyak Bundesliga dan pemain terbaik Jerman tahun 1988 rupanya membuat pelatih Internazionale saat itu, Giovanni Trapattoni, kepincut. Klinsmann tanpa ragu menerima permintaan Mister Trap yang mengajaknya untuk membentuk trio Jerman di Internazionale bersama Brehme dan Matthaus.

Trio Jerman Internazionale saat itu merupakan pemain-pemain terbaik dunia di posisinya masing-masing. Brehme yang terkenal dengan kualitas umpannya ada di posisi fullback, Matthaus sang pemimpin ada di posisi box-to-box midfielder dan seringkali bermain sebagai sweeper, dan Klinsmann yang lincah itu berposisi sebagai juru gedor gawang lawan.

Kolaborasi ketiganya, selain mempersembahkan satu Piala Italia dan satu Piala UEFA bagi Internazionale, juga berhasil membawa Jerman menjadi juara dunia edisi 1990 yang diselenggarakan di Italia. Di akhir tahun tersebut, Lothar Matthaus meraih perhargaan prestisius, Ballon d’Or.

Trio Jerman meninggalkan Italia pada tahun 1992 secara bersamaan dan di tahun yang sama pula, Internazionale mendatangkan pemain bertahan asal Stuttgart, Matthias Sammer. Namun, Sammer hanya bertahan selama enam bulan dan memilih kembali ke Jerman karena tidak cocok dengan gaya kepelatihan Osvaldo Bagnoli.

Pada musim kompetisi 2014/2015 atau 22 tahun setelah pemain Jerman terakhir, pada bursa transfer musim dingin, tim berjuluk La Beneamata ini mendatangkan juara dunia dari Jerman, Lukas Podolski, dengan status pinjaman dari Arsenal. Dengan total penampilan sebanyak 17 kali dengan hanya menorehkan sebiji gol selama berseragam biru-hitam, Podolski urung dipermanenkan dan dikembalikan ke tim asalnya di akhir musim.