Suara Pembaca

Persema Malang, Riwayatmu Kini…

Awal tahun ini, tepatnya pada hari Minggu (8/1/2017) bertempat di hotel Aryaduta, kota Bandung, federasi sepak bola tertinggi di Indonesia atau yang biasa disebut PSSI, mengadakan agenda kongres tahunan. Salah satu agenda tersebut adalah membahas pengampunan klub-klub terhukum pada era IPL yang kala itu dipimpin oleh Djohar Arifin Husin selaku ketua umum terpilih PSSI.

Oleh kepengurusan lama PSSI pada tahun 2011 Persema bersama Persebaya Surabaya, Persibo Bojonegoro, Arema Indonesia, Persipasi Bekasi, Persewangi Banyuwangi, dan Lampung FC dikenai sanksi pencoretan keanggotaan yang sah setelah membelot mengikuti kompetisi ilegal bernama Indonesia Premier League kala terjadi dualisme federasi.

Pada keputusan kongres tersebut, Persema beserta enam klub lainnya dipulihkan status keanggotaannya yang sah dan diizinkan mengikuti kompetisi di bawah naungan PSSI.

Namun harapan Persema Malang untuk berlaga kembali dilevel tertinggi tanah air, posisinya sebelum mengikuti kompetisi ilegal (LPI), terpaksa kandas. PSSI menempatkan Bledheg Biru, julukan Persema Malang, beserta lima klub lainnya, ke kasta paling rendah dalam piramida kompetisi resmi PSSI yakni di Liga 3. Hanya Persebaya yang diperkenankan memulai kompetisi dari Liga 2.

Stefan Hanson. Kredit: Media Sepak Bola

Terpuruk di Liga 3, merekrut Stefan Hansson, lalu terusir dari Gajayana

Sempat memiliki secercah harapan untuk mengarungi Liga 3, tim yang berdiri sejak tahun 1953 tersebut merekrut beberapa pemain muda potensial untuk mengisi skuatnya. Semangat untuk mengembalikan nama besar Persema pun semakin membara kala manajemen memutuskan merekrut pelatih asing berpengalaman, Stefan Hansson.

Pelatih yang memiliki gaya kepelatihan sangat keras ini dikenal memiliki pengalaman dan sempat mencuri perhatian di sepak bola Indonesia. Pelatih berkebangsaan Swedia ini pernah menukangi Mitra Kukar dan Persela Lamongan di kompetisi tertinggi tanah air. Stefan Hansson juga pernah menyandang pelatiih terbaik di Myanmar pada tahun 2013. Diharapkan dengan kehadiran Stefan Hansson serta skuay yang rata-rata berusia muda, Bledheg Biru bisa bangkit dan promosi ke Liga 2 pada musim selanjutnya.

Kiprah Persema di Liga 3 zona Jatim nyatanya tidaklah sesuai ekspektasi bahkan bisa dibilang terpuruk kala menempati posisi akhir 5 klasemen dari 7 kontestan dan memiliki rekor kebobolan terbanyak yaitu 33 gol. Hal itu bukanlah mencerminkan nama besar Persema Malang yang sesungguhnya.

Konflik internal disebut-sebut sebagai pemicu performa buruk tersebut, salah duanya yakni pembayaran gaji yang tertunda-tunda hingga hengkangnya sang pelatih akibat kekecewaan terhadap manajemen yang dianggapnya tidak profesional.

Bahkan tim yang dahulu identik dengan plat merah (pembiayaan APBD) tersebut, hanya memainkan satu laga kandangnya di Stadion Gajayana ketika melawan Persikoba Batu yang berkesudahan dengan skor 2-1 untuk tuan rumah. Setelah itu, tim pujaan Ngalamania menjadi tim musafir dengan memainkan laga kandangnya di lapangan-lapangan komplek militer.

Previous
Page 1 / 2