Nasional Bola

Para Darah Muda yang Tidak Terpengaruh Penghapusan Regulasi Kuota Pemain U-23

PSSI dan PT. Liga Indonesia Baru (LIB) kembali mengubah pendiriannya. Setelah menangguhkan regulasi kuota pemain U-23, kali ini peraturan tersebut justru dihapus dari Go-Jek Traveloka Liga 1. Alasannya, Timnas U-22 gagal meraih target, yaitu medali emas di SEA Games 2017.

Meski terkesan seperti dagelan karena otoritas sepak bola tertinggi di negara ini gemar mengubah peraturan di tengah musim, namun menurut saya penghapusan regulasi U-23 bagaikan dua sisi mata uang, memiliki dampak positif dan negatif.

Positifnya, kualitas permainan sebagian besar klub memang meningkat, salah satunya adalah Persib Bandung. Dengan rataan pemain tertua kedua musim ini, Maung Bandung sangat kesulitan memadukan pemain senior dengan pemain muda karena rentang usia yang terlampau jauh. Performa Pangeran Biru kemudian meningkat setelah regulasi kuota pemain U-23 ditangguhkan, selain juga dipengaruhi pembelian pemain baru yang tepat.

Jika efek positif didadapat oleh klub, efek negatif akan dirasakan oleh mayoritas pemain belia. Dengan minimnya jam terbang dan kemampuan yang belum terlalu matang, mereka akan sulit menggeser para pemain senior di starting line-up. Apalagi jika posisi mereka adalah bek tengah, gelandang tengah, atau penyerang. Mereka juga akan bersaing dengan pemain asing.

Walau kelihatannya regulasi baru ini akan menjadi kiamat kecil bagi para pemain U-23, kesempatan untuk dapat tampil secara rutin masih terbuka lebar bagi sebagian pemain. Beberapa dari mereka sudah menunjukkan kualitasnya sejak bermain di Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 lalu, dan sebagian besar semakin meroket sejak dipanggil ke skuat SEA Games 2017.

Berikut ini adalah sebelas nama pemain lokal U-23 yang kami prediksi tetap akan bermain sebagai starter di klubnya masing-masing dan tidak terpengaruh perubahan regulasi:

Kiper

Kredit: Bola Akurat

Satria Tama

Salah satu pahlawan dengan spesialisasi terbang menghalau tembakan lawan di SEA Games 2017. Dengan kemampuan yang telah ia tunjukkan selama di Malaysia, kiper setinggi 183 sentimeter ini pastinya akan sangat dibutuhkan Persegres Gresik United untuk meminimalisir jumlah bola yang masuk ke gawang mereka.

Betul, Tribes tidak salah baca. Tugas Satria Tama di Persegres memang hanya sesederhana itu, karena hampir tidak ada yang bisa diharapkan lagi dari kesebelasan berbaju kuning-biru ini selain berusaha agat tidak menjadi lumbung gol bagi lawannya.

Kredit: Bola.com

Awan Setho

Ia awalnya dipinjamkan ke PSIS Semarang musim ini, tapi karena Wahyu Tri Nugroho yang berstatus sebagai kiper utama Bhayangkara FC cedera, Awan Setho dipulangkan oleh Simon McMenemy. Keputusan yang tepat, karena kiper berusia 20 tahun ini sanggup tampil konsisten dengan penyelamatan-penyelamatan gemilangnya.

Hingga pekan ke-22, Awan Setho sudah bermain 14 kali dan membawa The Great Alligator menjadi salah satu klub dengan pertahanan terbaik. Paulo Sérgio dan kawan-kawan baru kebobolan 25 kali dan saat ini bertengger di peringkat kedua klasemen sementara.

Previous
Page 1 / 4