Kolom

5 Klub dengan Aktivitas Transfer Terbaik Musim Panas 2017/2018

Bursa transfer yang kian gila membuat klub-klub dituntut untuk semakin cerdas dalam mengambil setiap langkah. Salah sedikit, akibatnya fatal dan tak jarang berujung pada rapor tim pada akhir musim nanti. Banyak faktor yang memengaruhi terjadinya kesepakatan, mulai dari harga yang cocok, hingga kemauan sang pemain untuk berganti kostum. Pada prosesnya, beberapa klub bisa dikategorikan sebagai yang terbaik dalam memanfaatkan bursa transfer musim panas 2017/2018 ini.

Secara garis besar, jendela transfer pemain kali ini dibagi menjadi dua periode yakni, sebelum rekor transfer atas nama Neymar Jr dari FC Barcelona ke Paris Saint-Germain (PSG) dan setelahnya. Pasalnya, harga pemain jadi jauh meroket seiring kepindahan bintang timnas Brasil itu. Apapun itu, semua kembali kepada klub, bagaimana caranya merangkum kesepakatan dengan dana seefisien mungkin dan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya sebelum tenggat waktu berakhir, 1 September 2017 kemarin.

Mereka yang disebut melakukan transaksi dengan cermat, kini mulai menikmati hasil, kendati musim baru bergulir. Tak mudah memilihnya mengingat banyak klub yang bisa dibilang cerdas dalam melakukan perekrutan, meski harus melewatkan target utamanya.

Berikut lima klub dengan aktivitas transfer terbaik sepanjang musim panas 2017/2018 versi Football Tribe Indonesia:

AC Milan

Janji manajemen anyar AC Milan untuk mengembalikan kejayaan bukan isapan jempol belaka. Bursa transfer kali ini dibuka dengan drama perpanjangan kontrak Gianluigi Donnarumma yang akhirnya berbuah manis bagi I Rossoneri. Dilanjutkan dengan merapatnya dua pemain belakang dengan harga yang terbilang cukup murah jika dibandingkan dengan kemampuan serta pengalaman dari sosok Mateo Musacchio dan Ricardo Rodriguez.

Masih pada sektor yang sama, Milan juga menghadirkan kejutan dengan memboyong bek andalan tim rival Juventus, Leonardo Bonucci, plus fullback kanan masa depan timnas Italia, Andrea Conti. Di lini tengah, bargain deal ditunjukkan dengan perekrutan Hakan Calhanoglu, Lucas Biglia, dan Franck Kessie. Untuk posisi penyerang, Andre Silva memang direkrut dengan harga cukup tinggi, tapi perlu diingat bahwa usianya masih 21 tahun. Sementara perekrutan cerdas lainnya terjadi pada peminjaman Nikola Kalinic dan Fabio Borini.

Lihainya Milan dalam melakukan aktivitas transfer juga bisa diindikasikan dari cepatnya para pemain baru beradaptasi dan langsung memberikan kontribusi positif. Gelontoran gol ditunjukkan pada kualifikasi Liga Europa, hingga kemenangan beruntun pada dua giornata pembuka Serie A 2017/2018. Jadi semakin menarik mengingat pada periode tersebut, I Rossoneri menurunkan langsung tujuh pemain anyarnya di starting eleven.

Manchester United

Bukan sebuah kebetulan menempatkan AC Milan dan Manchester United berdekatan dalam daftar ini. Sama-sama tim besar Eropa, keduanya terus meniti kembali kebangkitan dan salah satu caranya adalah melakukan pembelian cerdas setelah dalam beberapa kesempatan bursa transfer, gagal dimaksimalkan. Pada bursa transfer kali ini, Red Devils menunjukkan bahwa kegagalan tak selamanya bakal berdampak buruk, karena terkadang malah sebaliknya.

Setelah menyerah dalam upaya perburuan Alvaro Morata dari Real Madrid, United bergegas mendaratkan Romelu Lukaku dari Everton. Penyerang kekar itu menyusul rekrutan pertama, Victor Lindelöf, yang tampil jadi benteng kokoh SL Benfica musim lalu. Tak disangka, Lukaku malah konsisten menunjukkan performa luar biasa sejak laga pramusim. Gelontoran gol dipertontonkannya dan tak berhenti saat Liga Primer Inggris 2017/2018 resmi dimulai. Tiga gol dilesakkannya dalam tiga pekan pertama.

Kejelian manajer Jose Mourinho dalam memanfaatkan momentum juga terjadi saat membajak Nemanja Matic yang tengah galau seiring kehadiran Tiemoue Bakayoko di Chelsea. Meski nyaris kepala tiga, pemain timnas Serbia itu tak butuh waktu lama untuk jadi tandem sepadan Paul Pogba atau Ander Herrera di lini tengah Red Devils. Bursa transfer kali ini disempurnakan United dengan merekrut kembali Zlatan Ibrahimovic, yang daya magisnya diyakini masih tersisa.

Borussia Dortmund

Kepindahan Neymar memberikan efek domino tak mengenakkan bagi Borussia Dortmund. Die Borussen akhirnya harus kehilangan salah satu wonderkid terbaik dunia saat ini, Ousmane Dembele. Namun, keterlibatan Dortmund pada proses kepindahan penggawa asal Prancis itu ke Barcelona patut diacungi jempol. Cara manajemen Die Borussen dalam menangani sikap tak profesional Dembele hingga kesuksesan menjual dengan harga amat tinggi, jadi nilai plus pada daftar ini.

Akan tetapi, percuma menjual pemain dengan harga mahal jika gagal mendapatkan pengganti sepadan. Hal inilah yang mungkin dipikirkan Arsenal saat akan melepas Alexis Sanchez ke Manchester City. Dortmund memilih merelakan Dembele yang sudah tak kerasan dan langsung mendapatkan suksesor pada diri Andriy Yarmolenko yang didatangkan hanya sekitar seperempat dari harga transfer pendahulunya.

Kehadiran pemain timnas Ukraina berusia 27 tahun itu sekaligus menegaskan strategi pelatih anyar Peter Bosz yang ingin memberikan sentuhan kombinasi senior dan junior di timnya.

Setelah sukses mempertahankan Pierre-Emerick Aubameyang, Dortmund merekrut pemain masa depan timnas Jerman, Mahmoud Dahoud, untuk gantikan Sven Bender dan Mikel Merino, sementara pengalaman Omer Toprak diperlukan guna mengisi pos yang ditinggalkan Matthias Ginter. Kepergian mengejutkan Emre Mor juga langsung ditutupi dengan hadirnya pemain junior Manchester City, Jadon Sancho. Jangan lupakan juga dua pemain muda asli Jerman, Maximilian Philipp dan Jeremy Toljan, yang siap bersinar di Signal Iduna-Park.

West Bromwich Albion

Bukan tanpa alasan menempatkan West Bromwich Albion sejajar dengan klub-klub elite Eropa dalam daftar ini karena jika berbicara bursa transfer musim panas 2017/2018, acungan jempol layak ditujukan kepadanya. Ketepatan manajer Tony Pulis dalam melihat situasi terkini pemain membuat The Baggies melakoni salah satu periode paling menyenangkan dalam sejarah klub. Sepanjang musim panas ini, Pulis sebenarnya hanya merekrut pemain yang di klub lamanya mulai tak terpakai.

Dua yang paling menonjol tentu saja performa menanjak Jay Rodriguez yang lebih sering mengalami cedera di Southampton dan korban revolusi transfer Everton, Gareth Barry. Pada dua laga terakhir, Rodriguez selalu mencetak gol sementara Barry tak kikuk untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Darren Fletcher. Pergerakan agresif West Brom terlihat jelang dan saat deadline day lewat keberhasilan merekrut tiga pemain.

Pertama, bintang muda RasenBallsport Leipzig dan timnas Skotlandia yang pernah jadi lawan timnas Indonesia U-19 kala bertanding di Toulon Tournament, Oliver Burke, didatangkan ke The Hawthorns. Dua lainnya yang menyusul pada tenggat transfer adalah Kieran Gibbs yang dibeli dari Arsenal dan Grzegorz Krychowiak lewat status pinjaman dari PSG. Satu yang tak kalah penting, bertahannya kapten tim Jonny Evans meski sempat digoda Manchester City.

Paris Saint-Germain

Ketika mendatangkan Neymar dengan biaya klausul pelepasan senilai 222 juta euro, banyak yang menyebut Paris Saint-Germain hanya sedang membuang uang. Namun jika dirunut atas apa yang terjadi tiga tahun terakhir dan tiga pertandingan awal debut di Ligue 1, dana sebesar itu terasa wajar bagi pemain yang sejauh ini cuma kalah dari Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.
Toh, bintang timnas Brasil itu langsung menunjukkan daya magisnya di hadapan publik Parc des Princes. Sebelum rekor transfer atas nama Neymar, PSG sukses melakukan perekrutan cerdas dengan menyalip langkah Manchester City untuk memboyong Dani Alves lewat status bebas transfer.

Usia boleh 34 tahun, namun faktanya eks Barcelona dan Juventus itu tetap jadi salah satu fullback kanan terbaik di dunia saat ini. Alves juga yang disinyalir jadi penyebab kesediaan Neymar berganti kostum musim panas ini. Bahkan pemain timnas Brasil itu akhirnya membuat pemain yang satu dekade lebih muda darinya, Serge Aurier, terpaksa angkat koper dari Parc des Princes. Sementara itu transfer di bawah radar Yuri Berchiche memberikan dimensi baru sisi kiri pertahanan yang biasanya diisi Layvin Kurzawa.

Last but not least, keberhasilan PSG mengamankan jasa permata paling berkilau di sepak bola Prancis saat ini, Kylian Mbappe dari rivalnya, AS Monaco. Les Parisiens bahkan membuat klub pemilik sang pemain bersedia melepas dengan status pinjaman sebelum dipermanenkan pada musim panas 2018 mendatang. Mungkin apa yang dilakukan PSG sepanjang jendela transfer kali ini terasa asal comot, tapi sebenarnya sudah melalui perhitungan detail demi ambisi juara Eropa yang tak hanya janji.

Author: Perdana Nugroho
Penulis bisa ditemui di akun Twitter @harnugroho