Kolom

Candu Bernama Fantasy Premier League

Bagi sebagian orang, bermain game adalah satu dari sekian cara paripurna untuk mengusir rasa penat. Entah akibat beban pekerjaan yang terlalu tinggi, tugas-tugas kuliah, maupun sekolah yang menggunung sampai urusan cinta yang njelimet dan penuh ketidakpastian.

Sejumlah ahli bahkan menyebut jika game mempunyai beberapa manfaat positif bagi manusia. Antara lain melatih respons otak, meningkatkan keterampilan, dan sebagai sarana belajar. Namun tentu saja hal-hal di atas dapat dicapai dengan kadar tertentu, misalnya saja dimainkan sewajarnya alias tidak berlebihan. Karena seperti yang sama-sama kita ketahui, banyak juga orang yang terjerumus pada game dan abai pada hal-hal lainnya akibat kecanduan.

Dan salah satu game yang tengah digandrungi oleh banyak penikmat sepak bola dunia adalah Fantasy Premier League (FPL). Game yang digarap oleh salah satu developer ternama di muka Bumi, Electronic Arts (EA) Sports ini, membuat para pemainnya berperan layaknya seorang pelatih yang harus mengatur strategi setiap pekan.

Mereka mendapat kesempatan untuk menyusun timnya berdasarkan bujet yang telah disediakan sejak awal. Poin yang didapat para manajer nanti adalah representasi penampilan nyata dari para pesepak bola yang dipilih.

Uniknya, keseruan bermain game Fantasy Premier League tak hanya menarik perhatian para penggemar game. Mereka-mereka yang dahulu hanya berstatus sebagai penggemar salah satu klub Liga Primer Inggris pun akhirnya banyak yang jatuh cinta dan memainkan game ini.

Pendukung tim-tim dari liga lain seperti Bundesliga Jerman, La Liga Spanyol dan Serie A Italia pun berminat untuk memainkan Fantasy Premier League. Bahkan, penyerang tajam kepunyaan Tottenham Hotspur dan tim nasional Inggris, Harry Kane, juga gemar memainkan game yang satu ini.

Saking gemarnya, Kane malah pernah berseloroh jika dirinya ingin tampil baik untuk The Lilywhites di setiap pekan lantaran ingin tim fantasy-nya mendapat poin tinggi. Jangan keburu kaget Tribes, karena usut punya usut, Kane memang ‘menggunakan” dirinya sendiri saat bermain Fantasy Premier League. Jika di dunia nyata dirinya bisa tampil menggigit, tim miliknya pun berpotensi mendulang poin yang signifikan.

Lebih dari itu, bermain game Fantasy Premier League juga memaksa pendukung setia sebuah klub untuk meletakkan jauh-jauh ego dan kebenciannya, utamanya kepada tim rival. Contohnya saja pendukung Arsenal yang memilih Kane menjadi salah satu pemainnya karena sang pemain sedang dalam performa brilian bersama Tottenham, musuh bebuyutan The Gunners di wilayah London Utara.

Pun begitu dengan suporter Manchester United yang ‘terpaksa’ memasang gelandang Liverpool, Sadio Mane, atau penyerang Manchester City, Sergio Aguero, disebabkan aksi-aksi cemerlang mereka yang berpotensi menghasilkan banyak poin. Ya, demi poin tinggi, apapun akan dilakukan para manajer.

Dahulu, para penggemar Liga Primer Inggris selalu tak sabar menanti weekend demi menyaksikan tim kesayangannya berlaga. Namun akhir-akhir ini, ketidaksabaran itu justru makin terasa lantaran mereka juga memainkan Fantasy Premier League.

Jelang akhir pekan, mereka sudah pasti akan membaca artikel yang memuat tentang plus-minus dari sebuah laga dan para pemain yang berlaga sehingga potensi mengeruk poin senantiasa besar. Karena saat ini, game Fantasy Premier League tak ubahnya candu bagi para pencinta sepak bola.

Sudah atur tim FPL-mu pekan ini, Tribes?

Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional