Kolom

Surat Cinta Mbah Budi kepada Javier Zanetti

Dear, tuan Javier,

Meski berstatus sebagai kapten kesebelasan sejak 2001 sampai 2014 yang lalu, sorotan media terhadap Anda bisa dikatakan sangat minim. Berbeda dengan perlakuan mereka terhadap rekan-rekan setim Anda macam Adriano Leite hingga Yuto Nagatomo.

Situasi tersebut membuatku, mungkin juga Interista yang lain, harus berjuang lebih banyak dengan membaca majalah, koran atau berselancar di internet guna mendapat informasi mengenai diri Anda.

Dari situ kemudian aku pun tahu jika Anda merupakan pembelian pertama di era kepemimpinan Massimo Moratti. Bersama Sebastian Rambert, dari Argentina Anda dibawa melintasi samudera untuk berlabuh di Appiano Gentile, markas latihan Inter.

Jauh dari kampung halaman nyatanya tak membuat Anda kesulitan untuk beradaptasi dengan kultur di Italia. Pelan tapi pasti, lewat performa yang elegan, konstan sekaligus mengagumkan, Anda menunjukkan kepada semua orang jika Moratti sama sekali tidak salah menginvestasikan uangnya kepada Anda, tuan Javier.

Anda selalu menampilkan determinasi luar biasa, baik di sesi latihan maupun berlaga di sebuah pertandingan. Sebuah kenyataan yang diamini oleh banyak pelatih yang pernah menangani Anda. Memiliki posisi natural sebagai fullback, Anda tetap mampu tampil brilian ketika pelatih-pelatih Inter menempatkan Anda di posisi yang lain. Entah itu sebagai wingback, gelandang sayap, gelandang bertahan sampai bek tengah.

Profesionalisme dan kebanggaan mengenakan seragam biru-hitam milik Inter benar-benar Anda tunjukkan selama mengabdi di Stadion Giuseppe Meazza.

Tak sampai di situ, loyalitas yang Anda tunjukkan selama lebih dari satu dekade berstatus sebagai pemain Inter juga tak ada bandingannya. Tawaran dari klub-klub raksasa Eropa lain seperti Manchester United dan Real Madrid Anda tolak demi bertahan di Inter walau saat itu kering prestasi. Sebuah kondisi yang akan sulit ditemui pencinta sepak bola di masa yang akan datang.

Maka tak perlu heran apabila Anda berhasil memegang sejumlah rekor di Inter, antara lain sebagai pemain dengan jumlah penampilan terbanyak di sepanjang sejarah klub (turun di 858 partai), sosok Il Capitano Inter dengan durasi paling panjang sekaligus kapten yang paling sering mengangkat trofi juara (15 titel).

Bareng tim nasional Argentina, Anda juga masih tercatat sebagai pemegang caps terbanyak usai bertempur di 143 pertandingan sembari menyumbangkan 7 gol. Sayangnya, semasa aktif dahulu Anda belum berhasil membawa La Albiceleste menyudahi paceklik gelarnya sejak tahun 1993 silam.

Apa yang Anda tampilkan tentu mengundang respek dan kekaguman dari banyak pihak, baik kawan ataupun lawan. Nama Anda kerap disebut-sebut sebagai perlambang dedikasi dan kesetiaan meski bukan produk asli Inter layaknya Paolo Maldini di AC Milan dan Francesco Totti di AS Roma. Buktinya, Inter juga mengistirahatkan nomor punggung 4 yang biasa Anda kenakan sebagai tanda penghormatan.

Akupun sepakat, hanya para pembenci saja yang bakal kukuh dalam ketidaksukaan terhadap Anda. Tapi biarlah, hal itu juga takkan membuat mereka lebih baik daripada orang-orang yang memahami arti respek kepada Anda, tuan Javier.