Turun Minum Serba-Serbi

Mereka yang Tak Terbeli dengan Uang Transfer Neymar

Di artikel sebelumnya, kami coba melakukan hitungan untuk memperkirakan jumlah pemain Liga 1 yang dapat dibeli dengan dana yang digelontorkan Paris Saint-Germain untuk merekrut Neymar. Akan tetapi, para pembaca setia Football Tribe perlu tahu, sepak bola tidak hanya soal menendang bola, tapi juga tentang kehidupan. Uang memiliki daya beli yang luar biasa, tapi uang bukanlah segalanya.

Dalam segala aspek kehidupan, kita pasti pernah menemui fenomena ini. Seorang karyawan keluar dari pekerjaannya untuk mencari ketenangan hidup meski gajinya melimpah ruah, seorang anak rela meninggalkan kemewahan rumahnya demi mencari kebahagiaan walau hidup sederhana. Begitu pula dengan yang terjadi di lapangan hijau.

Seperti pesan moral yang terdapat di film Pursuit of Happyness, uang bukan jaminan utama dalam kebahagiaan hidup seseorang. Berikut ini adalah susunan sebelas pemain pilihan kami yang semasa aktif sebagai pemain, mereka tidak tergoda pindah ke klub lain:

Kiper

Rogério Ceni

São Paulo beruntung dapat memiliki kiper hebat dan setia seperti pemain bernomor punggung 01 ini. 23 tahun lamanya, Ceni mengabdi di Stadion Morumbi, kandang São Paulo. Sejak tahun 1992 hingga ia gantung sepatu pada 2015, kiper setinggi 188 sentimeter ini telah mempersembahkan berbagai gelar mulai dari liga domestik, Copa Libertadores, Copa Sudamericana, hingga Piala Dunia Antarklub.

Ceni telah bermain sebanyak 575 kali untuk São Paulo dan mengemas 65 gol, yang sebagian besar dicetaknya melalui tendangan bebas. Ia juga telah membela timnas Brasil sebanyak 16 kali dan termasuk dalam skuat Seleção yang menjuarai Piala Dunia 2002.

1) Babak penyisihan grup

Gagal lolos ke fase gugur Piala Dunia 2018 tak serta merta bikin para kontestan yang mengepak koper lebih awal minggat dari Rusia dengan tangan hampa. Pasalnya, FIFA mengucurkan dana sebesar 8 juta dolar AS bagi masing-masing kesebelasan itu. Jumlah ini sendiri setara dengan tim-tim yang rontok pada babak penyisihan grup di Piala Dunia 2014 silam.

2) Fase 16 besar

Melaju ke fase yang lebih jauh memang kerap berujung dengan pendapatan yang lebih banyak. Di Piala Dunia 2018 kali ini, pihak-pihak yang langkahnya berakhir di babak 16 besar akan beroleh suntikan dana senilai 12 juta dolar AS. Bila diperhatikan, angka tersebut jelas bukan jumlah yang kecil. Apalagi kalau dikomparasi dengan pendapatan tim-tim yang gugur pada fase yang sama di Piala Dunia 2014 lalu yang cuma sebesar 9 juta dolar AS.

3) Perempat-final

Menjejak babak perempat-final di Piala Dunia 2018 sama artinya dengan membuka kesempatan beroleh aliran uang dengan jumlah lebih masif. Pasalnya, tim-tim yang gugur di fase ini mendapat jaminan FIFA berupa kocek sejumlah 16 juta dolar AS. Sebuah angka yang lagi-lagi, lebih banyak ketimbang Piala Dunia 2014 kemarin, hanya 14 juta dolar AS.

4) Perebutan posisi ketiga/keempat

Kesuksesan menembus semifinal tak dihitung secara spesifik dalam penghitungan hadiah uang. Oleh FIFA, hadiah uang baru ditentukan pada laga perebutan tempat ketiga/keempat alias kubu-kubu yang keok di semifinal. Di Piala Dunia 2018, tim yang bertengger di posisi empat akan mendapat hadiah 22 juta dolar AS sementara kesebelasan peringkat tiga beroleh 24 juta dolar AS. Angka-angka tersebut juga lebih tinggi dari Piala Dunia 2014, peringkat empat dihadiahi 18 juta dolar AS dan kubu yang menempati posisi tiga memperoleh 20 juta dolar AS.

5) Final

Mencapai babak pamungkas, selain mendekatkan diri dengan raihan trofi juga memperbesar kans sebuah tim menggamit fulus dengan jumlah lebih banyak. Pada penyelenggaraan Piala Dunia 2018, FIFA menyiapkan 38 juta dolar AS bagi tim yang keluar sebagai kampiun dan 28 juta dolar AS untuk mereka yang finis jadi runner-up. Sementara di Piala Dunia 2014 silam, runner-up mendapat 20 juta dolar AS dan sang jawara bermandikan duit senilai 35 juta dolar AS.

Previous
Page 1 / 4