Turun Minum Serba-Serbi

Deretan Nasib Para Tridente Lini Serang yang Terpecah

Trio lini serang bergelar MSN (Messi, Suarez, Neymar) tentu sudah tidak akan sama lagi. Dengan Neymar yang sudah resmi hijrah ke Paris Saint-Germain, tentu hanya akan menyisakan nama Lionel Messi dan Luis Suarez saja. Padahal, trio pemain asal Amerika Latin milik Barcelona ini punya kualitas kelas satu. Teknik, kecepatan dan kekuatan terkumpul menjadi satu.

Total trio MSN bermain bersama selama tiga tahun sejak 2014 (ketika Suarez bergabung ke Barcelona). Selama rentang waktu tersebut, Messi, Suarez dan Neymar menghasilkan sembilan trofi bergengsi. Di antaranya adalah dua gelar juara Liga Spanyol, tiga gelar juara Copa del Rey, dan trofi mayor lain seperti Liga Champions Eropa dan Piala Dunia Antarklub.

Pertanyaan selanjutnya adalah, apakah yang akan terjadi kepada Messi dan Suarez? Apakah mereka akan menemukan pengganti Neymar? Apakah sang pengganti bisa sesuai dengan Messi dan Suarez? Setidaknya, kisah-kisah terdahulu di bawah ini tentang terpecahnya tridente alias trio lini serang, dan yang terjadi selanjutnya, bisa jadi sedikit gambaran.

Cristiano Ronaldo – Carlos Tevez – Wayne Rooney

Tahun bersama: 2007-2009

Masa-masa terbaik Sir Alex Ferguson di akhir rezimnya di Manchester United, kala ia memiliki skuat dengan para pemain kelas satu dari lini belakang sampai depan. Dan yang paling luar biasa adalah trio lini serang mereka yang diisi oleh Cristiano Ronaldo, Carlos Tevez dan Wayne Rooney. Pergerakan dan kecepatan menjadi kekuatan utama dari trio ini karena selain Tevez yang merupakan penyerang murni, dua nama lain lebih bisa disebut sebagai gelandang serang dibanding sebagai penyerang murni nomor 9/

Kesuksesan United meraih gelar Eropa mereka yang ketiga pada tahun 2008 adalah kesuksesan terbaik yang dihasilkan trio ini. Beberapa penggemar kala itu bahkan sampai bergurau untuk mengganti Holy Trinity United (trio Dennis Law,George Best dan Bobby Charlton) yang ada di Stadion Old Trafford, digantikan dengan patung trio ini. Sayang kemudian trio ini mesti terpecah ketika Ronaldo kemudian memilih hijrah ke Real dan Tevez yang kemudian menyeberang ke Manchester City.

Setelahnya, Rooney seakan “sendirian” memimpin United. Partner-partner baru didatangkan seperti Dimitar Berbatov, Javier “Chicharito” Hernandez, hingga Robin van Persie. Sayangnya, semua tidak ada yang mencapai level dan harmoni yang sama seperti ketika Rooney bermain dengan Carlitos dan Ronnie. Bahkan terus begitu hingga Rooney pulang kembali ke Everton pada Juli 2017 lalu.

Previous
Page 1 / 5