Eropa Italia

Mengapa Jose Mourinho Idamkan Ivan Perisic?

Setelah sukses mendatangkan Victor Lindelof, Jose Mourinho langsung mengalihkan perhatiannya untuk mengejar salah satu pemain andalan Internazionale Milano, Ivan Perisic. Mengapa Mourinho, pelatih Manchester United itu, sangat mengidamkan Perisic?

Hingga saat ini, tawaran United untuk Perisic ada di sekitaran angka 35 hingga 40 juta paun. Sementara itu, Internazionale mematok harga pemain sayap asal Kroasia tersebut di angka 48 juta paun. Namun, La Beneamata juga menyertakan satu syarat yang mungkin akan sulit dipenuhi Mourinho, yaitu menyertakan Anthony Martial ke dalam proposal penawaran.

United sudah menunjukkan gelagat tak mau memenuhi syarat tersebut  karena konsekuensinya ada dua. Pertama, harga Perisic akan melambung tinggi. Tanpa Martial dalam proposal transfer, harga Perisic bisa mencapai 50, bahkan 60 juta paun. Sangat tinggi, untuk pemain yang tidak menyandang pemain bintang.

Konsekuensi kedua adalah Internazionale segera menutup pintu negosiasi rapat-rapat. Sehingga, United harus melupakan harapan bisa mendapatkan Perisic. Pada dasarnya, Internazionale tak menghalangi kepindahan Perisic. Namun tentu saja, klub peminat harus mau memenuhi syarat yang sudah ditentukan. Oleh sebab itu, bola ada di kaki United.

Lantas, mengapa Mourinho mengidamkan pemain asal Kroasia ini?

Ivan Perisic

Kemampuan bertahan

Perisic menjadi salah satu pemain Kroasia yang menonjol selama gelaran Piala Eropa 2016 yang digelar di Prancis. Tim dari Balkan tersebut bermain dengan skema 4-2-3-1 dan berubah menjadi 4-4-2 ketika bertahan. Perisic bermain sebagai sayap kiri.

Dalam bentuk 4-4-2 tersebut, Kroasia menggunakan Mario Mandzukic dan Ivan Rakitic sebagai dua pemain terdepan. Empat pemain di tengah diisi Perisic di kiri, dua pivot diisi Luka Modric dan Milan Badelj sedangkan di sisi kanan diisi kolega Perisic di Inter, Marcelo Brozovic. Keempatnya bermain cukup rapat demi menjaga jarak antarpemain.

Baik Mandzukic dan Rakitic akan banyak berdiri di halfspace sebelah kanan dan kiri. Tujuannya adalah menekan bek lawan dan memaksa mereka tak bisa membangun serangan dari bawah. Keduanya menggunakan posisi hadap tubuh dan pressing intensitas menengah untuk menutup jalur umpan lawan ke lapangan tengah.

Tujuannya adalah memaksa lawan mengirimkan bola ke sisi lapangan, di mana Perisic dan Brozovic berada. Kedua pemain sayap ini menjaga jarak mereka sehingga pemain lawan merasa aman untuk mengirim bola ke sisi lapangan. Ketika lawan mengirim bola ke sisi lapangan, dengan seketika, keduanya akan langsung menekan.

Gerakan ini tujuannya untuk merebut bola di wilayah lawan sehingga bisa melakukan serangan balik cepat atau setidaknya memaksa lawan mengembalikan bola ke bek tengah atau ke kiper.

Di fase ini, Perisic menunjukkan kelebihannya. Tiga aspek yang terasa dalam cara bermainnya adalah determinasi tinggi, kecepatan dan keuletan. Tiga aspek tersebut merupakan syarat yang mendasar bagi pemain untuk bisa menerapkan pressing dengan baik. Ciri Perisic ini yang akan sangat dibutuhkan Mourinho.

Selain itu, melihat caranya bermain dalam sebuah usaha menciptakan pressing-trap, artinya Perisic punya kemampuan tanpa bola yang sangat baik. Ia harus bisa mengukur jarak secara akurat, bisa menggunakan posisi hadap ketika berdiri dan gestur supaya bisa mengarahkan lawan masuk dalam jebakan.

Ketika bertahan di wilayahnya sendiri, keuletan Perisic yang sangat terasa. Ia tak bisa dilewati dengan mudah dan cocok untuk mengawal pemain sayap lawan yang berbahaya. Apalagi, dengan kecepatan yang cukup mumpuni, Perisic bisa mengejar pemain lawan yang masuk ke dalam ruang bermainnya.

Previous
Page 1 / 2