Nasional Bola

Pertahanan Rapuh Mitra Kutai Kartanegara

Dalam konstelasi sepak bola Indonesia, Kalimantan Timur adalah wilayah di luar Pulau Jawa yang punya wakil terbanyak di ajang Go-Jek Traveloka Liga 1 musim 2017. Tercatat, provinsi yang dipimpin oleh Awang Faroek Ishak ini mempunyai tiga utusan dalam wujud Mitra Kutai Kartanegara, Persiba Balikpapan dan Pusamania Borneo FC (PBFC).

Khusus tim yang namanya disebut pertama, boleh dikatakan bahwa performa merekalah yang paling baik sejauh ini. Hingga kompetisi Go-Jek Traveloka Liga 1 menyelesaikan serangkaian laga di pekan ke-16, kubu Naga Mekes jadi satu-satunya wakil Kalimantan Timur yang bertengger di posisi sembilan besar.

Sialnya, pencapaian tersebut tidak lantas membuat Mitra Mania, pendukung setia Mitra Kukar, gembira dan merasa tenang. Mereka justru khawatir apabila performa tim besutan Jafri Sastra tetap seperti beberapa pekan terakhir ini, peluang menyodok ke papan atas guna bersaing di jalur juara akan musnah.

Dan salah satu penyebab utama Mitra Mania merasa gusar adalah rapuhnya lini belakang Naga Mekes. Sampai pekan ke-16, gawang Mitra Kukar sudah bergetar sebanyak 30 kali. Jumlah ini bahkan jauh lebih tinggi ketimbang rekor kebobolan Perseru Serui yang berkutat di zona degradasi.

Apabila dirata-ratakan, jala Mitra Kukar selalu bobol sebanyak dua kali di setiap partai yang mereka jalani. Suka tidak suka, ini merupakan torehan yang buruk untuk klub yang ingin bersaing di jalur juara. Juga catatan yang kurang baik bagi Jafri Sastra yang notabene terkenal sebagai pelatih dengan kemampuan mengorganisir pertahanan dengan baik.

Bila ditelaah lebih jauh lagi, Naga Mekes memang baru dua kali mencatatkan clean sheets alias tidak kebobolan. Yaitu di laga kontra Perseru (20/5) dan Semen Padang (7/7). Hal ini membuktikan jika ada yang tidak beres karena jantung pertahanan Naga Mekes begitu mudah diobok-obok tim lawan, utamanya di pertandingan-pertandingan away.

Publik tentu masih ingat ketika Bayu Pradana dan kawan-kawan dicukur oleh Persipura Jayapura di Stadion Mandala dengan skor 6-0 pada pekan ke-12 (3/7) yang lalu. Tragisnya, kondisi nyaris serupa kembali diderita Mitra Kukar di pekan ke-16 (21/7) kemarin. Bertandang ke Stadion Patriot Candrabhaga, anak asuh Jafri Sastra digasak sang empunya rumah, Bhayangkara FC, dengan kedudukan akhir 4-1.

Tak perlu heran jika barisan belakang Mitra Kukar seringkali dihujani kritik oleh Mitra Mania. Mereka menuntut agar pihak manajemen membenahi kebobrokan di sektor pertahanan tim ketika bursa transfer dibuka.

Cederanya dua pilar utama Naga Mekes di lini pertahanan, yakni kiper Gerry Mandagi (absen sejak pekan ke-6) dan Dedi Gusmawan (menepi dari awal musim akibat cedera parah di ajang Piala Presiden 2017), ditengarai sebagai penyebab buruknya kinerja barisan belakang tim sejauh ini.

Absennya Gerry memaksa Jafri Sastra menggunakan tenaga dua kiper pelapis, Joko Ribowo dan Riki Pambudi, untuk turun secara bergantian. Sialnya, performa dua pemain ini terbilang kurang konsisten karena mereka kerap beraksi ciamik di satu laga namun berantakan di laga berikutnya. Wajar jika sosok Gerry begitu dirindukan Mitra Mania.

Ketiadaan Dedi juga membuat sang pelatih sering membongkar pasang komposisi empat pemain belakang dalam formasi 4-2-3-1 kegemarannya. Zulchrizal Abdul Gamal dan Wiganda kerap dirotasi untuk mengisi pos bek kanan. Sementara Jorge Gotor, Saepuloh Maulana dan Seftia Hadi, bergiliran mengawal jantung pertahanan. Terakhir, pos bek kiri menjadi rebutan tiga nama sekaligus yakni Muhammad Rizky Ramadhan, Syaiful Ramadhan dan Zikri Akbar.

Terlepas dari kondisi fisik yang terkuras karena jadwal pertandingan yang cukup padat, situasi ini seolah menunjukkan bahwa Jafri Sastra tak memiliki komposisi ideal di sektor belakang tim asuhannya. Tak heran jika inkonsistensi penampilan dari sektor belakang malah menghadirkan lubang menganga yang mudah dieksploitasi lawan.

Bila tak ingin semakin tercecer di tabel klasemen sekaligus menipiskan asa menjadi kampiun liga, kubu Mitra Kukar harus mengambil langkah cepat dengan melakukan pembenahan, khususnya di sektor belakang mereka. Sebab kerapuhan ini akan memiliki dampak signifikan terhadap perjalanan Bayu Pradana dan kolega di sisa musim.

Selamat berbenah, Naga Mekes!

Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional