Nasional Bola

Jan Lupo, Masiah Ado Marcel Sacramento!

Jangan lupa, masih ada Marcel Sacramento! Itulah pesan yang disampaikan secara tidak langsung oleh penyerang berusia 29 tahun ini saat Semen Padang mengakhiri puasa kemenangan di tiga laga terakhir dengan mengalahkan Arema FC 2-0 di Stadion Haji Agus Salim. Di pertandingan itu, Sacramento berkontribusi dalam semua gol Kabau Sirah dengan sumbangan satu gol dan satu asis.

Hasil ini merupakan kabar baik bagi tim asuhan Nil Maizar, bukan hanya karena mereka berhasil mengamankan tiga poin di kandang sendiri, melainkan juga karena penyerang andalan mereka bernomor punggung 8 ini telah kembali menunjukkan ketajamannya. Meski belum rutin mencetak gol, setidaknya penampilan Sacramento di pekan ke-16 kemarin sangat memuaskan.

Penyerang yang sempat mendapat hukuman larangan bermain di enam pertandingan ini membuat satu peluang emas di awal pertandingan saat bola hasil sundulannya mengenai tiang gawang Arema. Jelang akhir babak pertama, Semen Padang akhirnya memecah kebuntuan setelah sepakan Vendry Mofu memanfaatkan asis Marcel Sacramento merobek jala Dwi Kuswanto.

Sacramento akhirnya memastikan kemenangan Semen Padang delapan menit jelang bubaran, setelah tendangan lemahnya mengelabui kiper kedua Arema tersebut. Dengan torehannya di laga ini, Sacramento telah mencetak dua gol dan tiga asis dari sepuluh pertandingan.

Elemen penting

Marcel Silva Sacramento menyambut gelaran Go-Jek Traveloka Liga 1 dengan berstatus runner-up top skor Torabika Soccer Championship (TSC) A 2016 dan top skor Piala Presiden 2017. Berbekal ketajaman di kedua kompetisi itu, Sacramento diyakini akan ikut meramaikan perebutan top skor Liga 1 dan di awal kompetisi tampaknya jalan hidup penyerang setinggi 179 sentimeter ini akan kembali mulus.

Di pekan pertama kontra Sriwijaya FC, ia mencetak gol dalam pertandingan yang berakhir imbang 1-1. Dua pekan berikutnya ia tak mencetak gol, namun dua kemenangan plus satu hasil imbang membuat Semen Padang duduk di puncak klasemen sementara sebelum menerima dua kekalahan beruntun dari Bali United dan Pusamania Borneo FC. Sejak itulah petaka menghampiri Sacramento dan Semen Padang.

Selama empat pertandingan beruntun sejak kekalahan perdana di liga, mereka gagal meraih kemenangan dan posisi pemain sering kocar-kacir di pertandingan. Peringkat di klasemen pun terjun bebas dari pucuk klasemen ke papan tengah. Puncaknya adalah kekecewaan besar Sacramento di laga kontra Bhayangkara FC (20/5).

Frustrasi karena tak kunjung mendapat peluang matang dan timnya bermain sangat buruk, sang pemain tersulut emosinya dan menyandung kaki wasit. Tak sampai di situ, Sacramento yang saat itu masih menjabat sebagai kapten tim juga tertangkap kamera televisi melemparkan kausnya di pintu lorong pemain.

Usai dilakukan penyelidikan, akhirnya penyerang kelahiran 24 Agustus 1987 ini dihukum larangan bertanding enam laga karena melakukan tindak tak terpuji pada sang pengadil lapangan. Selama enam pertandingan itu posisinya digantikan oleh Tambun Naibaho.

Meski sang pengganti sempat bermain apik saat mengukir dua gol ke gawang Persiba Balikpapan dan mencetak gol kemenangan ke gawang PSM Makassar, kualitas individu tak dapat dibohongi. Tanpa Sacramento, sulit bagi Semen Padang untuk mengendalikan permainan di area pertahanan lawan. Kualitas olah bola Sacramaento sangat dirindukan, karena tanpanya, Semen Padang hanya mampu mengandalkan umpan-umpan terobosan untuk dieksekusi Tambun atau Vendry Mofu.

Pada pekan ke-14, momen itu akhirnya tiba, pemain yang mencetak 21 gol di ajang TSC A 2016 ini kembali dari masa hukuman. Selama dua bulan lamanya ia absen merumput dan melakukan comeback-nya di laga melawan Persija Jakarta yang berakhir imbang 1-1. Pekan berikutnya, Sacramento masih menjadi starter saat Kabau Sirah membawa pulang satu poin dari Stadion Marora yang terkenal angker itu.

Jika diamati, sejak Sacramento kembali ke skuat Semen Padang, mereka belum pernah menelan kekalahan. Padahal, kualitas lawan yang mereka hadapi berada di atas mereka yang tercermin dari tabel di klasemen sementara. Kecuali Perseru tentunya, namun keangkeran Stadion Marora sudah menjadi “kualitas” tersendiri bagi Cenderawasih Jingga.

Kini, ban kapten memang tak lagi melilit di lengan bintang iklan salah satu minuman berenergi ini. Meski tak lagi menjadi pemimpin di lapangan, setidaknya Sacramento dapat memanfaatkan menit bermain yang ia miliki untuk menjadi pemimpin daftar top skor liga, membantu produktivitas Semen Padang yang baru mengemas 14 gol dari 16 pertandingan. Terburuk keempat di liga.

Tambuah lai golnya, Marcel!

Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.