Kolom

Mendedah Transfer: Monchi dan Jalan Terang AS Roma

Mungkin banyak orang yang mencuatkan alis mata ketika Monchi tak berusaha menghalangi Mohamed Salah hengkang ke Liverpool. Atau banyak juga manusia yang dengan mudahnya menuduh jika AS Roma seperti tanpa arah ketika melepas Antonio Rüdiger ke Chelsea. Memahami Monchi, memahami jalan terang yang tengah dititi I Giallorossi.

Jika berbicara tentang Ramón Rodríguez Verdejo atau kita mengenalnya sebagai Monchi, gambaran pembelian cerdas akan muncul. Tak heran, lantaran Sevilla sangat menikmati tangan dingin pria asal Spanyol tersebut. Ketika harus melepas pemain-pemain terbaik, mereka seperti melakukannya dengan ringan.

Jika melihat ke belakang, terutama sejak pergantian milenium, Monchi mulai membangun Sevilla. Dari klub yang baru saja terdegradasi, menjadi salah kekuatan yang diperhitungkan di Spanyol,bahkan Eropa. Tujuh belas musim, 16 final dan sembilan piala adalah gambaran kerja Monchi dari balik layar. Tanpa dirinya, Sevilla tak bisa membangun skuat yang potensial dengan dana yang terbatas.

Klub dari Andalusia tersebut jelas sulit menandingi kekuatan duo tim teras Spanyol, Barcelona dan Real Madrid, bahkan Atletico Madrid. Salah satu caranya adalah membeli pemain muda atau setengah jadi dan mengangkat level kualitas mereka. Ketika tim besar datang, Sevilla tak berusaha menghalangi pemainnya melanjutkan karier.

Kesadaran tak bisa melawan modal besar beberapa tim Eropa membuat Sevilla memang tak bisa berbuat banyak. Toh, penjualan pemain menjadi salah satu pemasukan terbesar.

Dari era Dani Alves, pemuda tak dikenal dengan bakat luar biasa, Adriano yang serba guna, Ivan Rakitic yang pintar, si hiu Alvaro Negredo, mendiang Antonio Puerta, hingga si anak emas, Jose Antonio Reyes. Dari Unai Emery yang ambisius, hingga Jorge Sampaoli yang brilian. Selalu ada aura Monchi dari setiap kesuksesan personel terbaik Sevilla.

Lantas, bukankah dengan begitu Sevilla menjadi “toko kelontong” bagi tim kaya Eropa? Monchi menolak anggapan itu. Sebagai direktur olahraga, tugasnya adalah membantu pelatih menyiapkan skuat untuk menjadi juara. Itu bukan omong kosong Monchi. Di tengah dominasi Barcelona dan Madrid di La Liga, Sevilla membidik piala yang berbeda. Dan mereka memang berhasil.

Monchi
Monchi.

Sikap keras Monchi

Monchi meninggalkan Sevilla membawa pesta perpisahan yang menyentuh dari para suporter. Laki-laki plontos berusia 48 tahun tersebut sudah dianggap legenda di Sevilla. Ia bukan pelatih, pun seorang pemain berkaliber besar. Namun dengan kestabilan Sevilla saat ini, suporter tahu kepada siapa rasa terima kasih dihaturkan.

Monchi datang ke Roma menyambut misi yang besar. Pensiunnya Francesco Totti dijadikan sebagai tonggak era baru. Sebuah era penuh ketidakpastian, penuh keraguan terkait bisa apa Serigala Merah Tua itu tanpa sang pangeran. Dari kalimat tersebut, terasa pengaruh Totti yang begitu besar.

Selain kepergian Totti dari lapangan, Roma juga tengah dalam proses menyelesaikan stadion baru. Ini situasi yang berat, dan kita bisa melihat Arsenal yang harus mengetatkan anggaran demi menyelesaikan salah satu investasi terbaik sebuah klub: stadion. Tak hanya skuat, Monchi juga akan terlibat dalam proses membangun kekuatan ekonomi Roma masa depan.

Maka, untuk mengikis keraguan dan menguatkan harapan, yang akan dihadirkan Monchi adalah kestabilan. Klub yang stabil, akan lebih mudah bersaing menjadi juara.

Sebuah pemikiran harus kita sepakati terlebih dahulu. Pertama, Roma membutuhkan dana untuk perbaikan skuat, sekaligus menabung untuk stadion. Berhutang untuk aspek tersebut bisa menjadi pilihan, namun bukan satu-satunya. Kedua, seperti ketika bersama Sevilla, Monchi tak pernah menghalagi penjualan pemain. Asal, harga yang pantas disepakati. Sebuah sikap!

Membangun skuat yang ideal bukan soal membeli pemain bintang. Skuat yang baik adalah perpaduan aspek investasi dan memenuhi kebutuhan pelatih. Untuk soal ini, kita bahas belakangan.

Bagaimana dengan sikap tak menghalangi penjualan pemain? Selain mendapatkan uang, melepas pemain yang sudah berkembang artinya memastikan mereka bisa melanjutkan karier. Ingat, kebanyakan pemain baru Sevilla adalah pemain yang belum terlalu dikenal. Jika mereka bisa menarik perhatian klub besar, artinya Sevilla sudah berjalan di jalur yang benar dalam hal pembinaan.

Tak menghalangi karier pemain akan menjadi alat promosi yang paling tepat kepada calon pemain baru. Si pemain, terutama mereka yang masih muda dan belum dikenal, akan mendapatkan dua jaminan, yaitu potensi berkembang dan kelangsungan karier. Dengan begitu, hampir selalu, Sevilla memenangi perebutan wonderkids dari berbagai belahan dunia.

Pemain yang bahagia dan kebutuhan pelatih yang tercukupi. Situasi yang ideal dan stabil tercapai.

Oleh sebab itu, Roma tak menghalangi Liverpool mendekati Salah. Ketika Salah sudah memberi indikasi ingin hengkang, Monchi membuka pintu lebar-lebar. Namun ia akan berdiri di ambang pintu itu sembari menegaskan kepada Liverpool: bayar nilai yang sudah Roma tentukan, atau lupakan Mohamed Salah.

Liverpool tak bisa berbuat banyak selain memenuhi permintaan Monchi. Salah diizinkan hengkang dengan nilai 42 juta euro. Nilai yang lebih tinggi dari market value Salah yang sebenarnya berada di kisaran 32 hingga 35 juta euro. Roma membeli Salah hanya dengan 15 juta euro dari Chelsea. Mereka menjualnya ke Liverpool dengan menangguk untung 27 juta euro. Cukup untuk memboyong satu atau dua pemain potensial.

Hal yang juga berlaku untuk transfer Rüdiger. Bek asal Jerman tersebut sudah terlalu kencang diberitakan akan hengkang sejak sebelum Piala Konfederasi digelar. Jika si pemain sudah ingin hengkang, maka Monchi juga siap melepasnya. Chelsea bekerja cepat dan mendapatkan mantan bek Stuttgart tersebut dengan mahar 35 juta euro.

Bagi pemain yang sudah ingin hengkang, masih bisa mendapatkan nilai setinggi itu merupakan kemenangan Roma. Pun jika ditarik ke belakang, Rüdiger cukup lama absen karena cedera. Cedera cruciate ligament rupture adalah tipe cedera yang berisiko kambuh. Monchi tak mau berjudi dengan risiko ditinggal absen terlalu lama oleh bek andalannya.

Meski terlihat “dengan mudah” melepas Salah dan Rüdiger, Monchi menunjukkan sikap kerasnya di tengah situasi tak menentu Radja Nainggolan. Pemain asal Belgia tersebut sangat penting untuk skuat Roma. Meski jelas ingin mempertahankannya, Monchi menyematkan nilai 60 juta euro bagi peminat.

Sikap keras Monchi ini sama seperti yang ditunjukkan AS Monaco kepada para klub yang meminati pemainnya. Monaco tak halangi transfer untuk terjadi. Namun, Monaco ingin transfer tersebut terjadi dengan cara mereka. Bayar atau lupakan. Sikap ini harus selalu ditunjukkan direktur olahraga di mana saja. Jangan mau dikontrol oleh pasar.

Previous
Page 1 / 2