Nasional Bola

Kapan Bangkit, Persiba?

Mayoritas peserta kompetisi Go-Jek Traveloka Liga 1 telah memainkan laga mereka di pekan ke-13. Ada yang berhasil memetik angka penuh, ada yang sekadar mencuri satu angka dan ada pula yang gagal total alias menerima kekalahan. Situasi penuh warna itu tentu menjadi bumbu penyedap yang pas bagi serunya kompetisi.

Salah satu kesebelasan yang ketiban sial di pekan ini karena harus pulang dengan tangan hampa adalah Persiba Balikpapan. Klub kebanggaan masyarakat Balikpapan itu mesti menerima kekalahan tipis 1-0 dari tuan rumah Barito Putra saat kedua kesebelasan berjumpa di Stadion 17 Mei, Banjarmasin (9/7). Gol semata wayang Dandi Maulana sudah lebih dari cukup untuk membuat Persiba bertekuk lutut.

Celaka buat tim Beruang Madu, kekalahan ini semakin menenggelamkan mereka di dasar klasemen sementara Go-Jek Traveloka Liga 1. Mereka kini berselisih sepuluh angka dari batas aman degradasi. Bersama Persegres Gresik United, nama Persiba bahkan ‘difavoritkan’ sebagai tim yang bakal turun kasta.

Berdasarkan statistik yang dirilis liga-indonesia.id, Persiba sudah tumbang empat kali di lima pertandingan terakhir. Benar-benar sebuah catatan yang sangat jeblok, bukan?

Keadaan ini tentu memantik kemarahan Balistik, kelompok suporter Persiba. Mereka menyebut jika para pemain yang ada di skuat tim Beruang Madu musim ini bermain tanpa gairah dan determinasi. Tak terkecuali pemain asing dan marquee player yang digaji dengan nominal selangit.

Di sisi lain, Persiba juga sempat melakukan pergantian pelatih usai mensubstitusi Timo Schuenemann dengan Milomir Seslija. Sayangnya, belum ada dampak signifikan dari pergantian tersebut karena Persiba masih awet bergelut di papan bawah.

Kekalahan Marlon Da Silva dan kawan-kawan dari Laskar Antasari sendiri disebut pelatih yang akrab disapa Milo ini sebagai akibat dari hilangnya konsentrasi para pemain di menit-menit akhir pertandingan. Namun Balistik tak seratus persen yakin dengan ucapan Milo. Mereka bahkan menuding jika lelaki berkebangsaan Bosnia-Herzegovina itu tak becus dalam melatih sehingga tak ditemukan perubahan berarti yang bisa dirasakan semenjak dirinya didapuk sebagai pelatih baru.

Diakui atau tidak, periode buruk yang dialami Persiba sejak awal musim ini memang bikin penampilan mereka jauh dari kata ideal. Apalagi sejumlah pembenahan yang dilakukan pihak klub juga belum membuahkan apa-apa. Secara otomatis, keadaan tersebut membuat kondisi internal tim kurang kondusif.

Optimisme yang biasanya tampak dari Balistik kini mulai tergantikan oleh rasa khawatir. Lumrah memang jika Balistik merasa seperti itu lantaran klub kesayangannya tak kunjung sanggup memperbaiki penampilan. Kalau sudah begini, usaha lepas dari jerat degradasi tak ubahnya sebuah misi mustahil walau kompetisi Go-Jek Traveloka Liga 1 masih menyisakan 21 partai lagi.

Karena Balistik pun tahu jika tak ada perubahan yang bisa dipertontonkan oleh anak asuh Milomir Seslija di sisa kompetisi, maka degradasi ke Liga 2 terlihat bak keniscayaan bagi tim Beruang Madu.

Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional