Eropa Jerman

Terobosan Teknologi Terbaru dari Julian Nagelsmann

Menjadi wajar ketika Jerman bisa begitu superior di sepak bola global saat ini. Mereka melakukan segala sesuatunya dengan sempurna, termasuk soal bagaimana mereka memproduksi pelatih-pelatih berkualitas. Dan Julian Nagelsmann adalah salah satunya.

Memiliki karier bermain yang tidak begitu baik, Julian Nagelsmann kemudian memutuskan untuk pensiun pada usia 21 tahun. Apalagi kala itu ia juga menderita cedera lutut parah yang tidak memungkinkan kariernya bisa terus berlanjut. Sempat berguru pada Thomas Tuchel, Nagelsmann kemudian memulai karier kepelatihannya sebagai pelatih tim muda Hoffenheim pada tahun 2011.

Nagelsmann berhasil membawa tim muda Hoffenheim menjadi juara pada tahun 2014. Hal tersebut kemudian membuat kariernya terus meningkat. Ia kemudian masuk ke jajaran staf pelatih tim utama pada tahun 2013, di mana Tim Wiese kemudian memberikan julukan “Mini-Mourinho” kepada Nagelsmann.

Ia kemudian dipromosikan sebagai pelatih tim utama tepatnya pada 25 Oktober 2016 lalu saat usianya memasuki 28 tahun. Nagelsmann kemudian tercatat dalam sejarah sebagai pelatih termuda Bundesliga.

Bukan hanya usia muda saja yang menjadikan Nagelsmann fenomenal. Kemampuan melatihnya pun patut diacungi jempol. Selama kurang lebih setahun ke belakang, Nagelsmann sudah memimpin 48 pertandingan Hoffenheim dan hanya kalah 9 kali. Gaya bermain skuat asuhannya yang atraktif pun membuat Nagelsmann menjadi sosok pelatih muda yang begitu disukai.

Untuk musim mendatang, Nagelsmann yang merupakan pemilik gelar akademik di bidang ilmu keolahragaan ini membuat sebuah terobosan baru. Ke depannya, per musim depan, dalam sesi latihan tim Hoffenheim, akan ada teknologi layar bernama Videowall yang diharapkan bisa memaksimalkan sesi latihan tim.

Teknologi bernama Videowall ini adalah layar berukuran 6×3 meter yang ditempatkan di tempat latihan Hoffenheim. Ada empat kamera yang tersambung secara langsung dengan layar tersebut. Yaitu dua di menara untuk melihat dalam sudut pandang yang lebih jelas dan dua lagi masing-masing berada di belakang gawang.

Kamera-kamera ini sendiri diatur dan dikontrol oleh staf pelatih. Kehadiran Videowall sendiri diharapkan Nagelsmann untuk bisa menjelaskan situasi tertentu dalam latihan dengan lebih detail. Kehadiran Videowall ini dipastikan akan membuat sesi latihan lebih baik lagi terutama dalam urusan pembuatan keputusan serta penglihatan di lapangan bagi pelatih maupun pemain.

Teknologi dari Nagelsmann ini menjadi terobosan teknologi modern sesi latihan di Bundesliga. Sebelumnya, Borussia Dortmund memperkenalkan Footbonaut training center, sebuah area kecil berbentuk persegi di mana bola akan datang kepada pemain dengan kecepatan tinggi. Teknologi ini diharapkan bisa membuat pemain mengontrol bola dengan cepat dan memberikannya lagi dalam waktu yang cepat pula.

Jerman sudah sampai seperti demikian dalam hal pengembangan sepak bola mereka, sementara Indonesia masih disibukkan soal aturan penggunaan pemain muda di tim utama. Mind the gap.

Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia