Eropa Spanyol

Tentang Enzo yang Ingin Lepas dari Bayang-Bayang Zidane

Enzo Zidane baru saja meninggalkan Real Madrid untuk begabung dengan runner-up Copa del Rey musim lalu, Alaves. Keputusan ini membuat heboh mengingat Enzo adalah putra kandung pelatih kepala sekaligus legenda Los Merengues, Zinedine Zidane.

Baca juga: Empat Zidane Junior dengan Masa Depan Cerah

Apalagi, Enzo diikat Alaves dengan kontrak permanen, bukan sekadar dengan status pinjaman. Wajar jika para pencinta sepak bola bertanya-tanya, apa yang membuat putra pertama Zidane ini ingin hengkang dari Santiago Bernabeu?

Dari hasil konferensi pers pertama Enzo di kandang Alaves, stadion Mendizorrotza, tersirat bahwa pemuda kelahiran 24 Maret 1995 ini tidak ingin dibanding-bandingkan dengan sang ayah yang memiliki karier fenomenal baik sebagai pemain maupun pelatih.

“Pasti selalu ada yang membandingkan, tapi saya sudah terbiasa,” tutur Enzo, seperti dikutip ESPN. “Tapi ayah saya adalah ayah saya dan saya sendiri adalah Enzo. Meskipun posisi bermain kami sama, tapi kami punya gaya bermain sendiri-sendiri.”

Nama ‘Enzo’ pada diri pemuda ini diberikan berdasarkan kekaguman Zinedine pada legenda Uruguay, Enzo Francescoli. Bukan rahasia lagi bahwa gaya main Frencescoli banyak memengaruhi gaya bermain Zinedine sewktu masih aktif merumput.

Bakat sang ayah juga terlihat pada diri Enzo. Di musim 2016/2017, ia mencetak gol ke gawang Cultural Leonesa pada pertandingan di ajang Copa del Rey yang berakhir dengan skor 6-1. Meski demikian, ia selama ini lebih banyak terpakai di Real Madrid Castilla yang berlaga di kasta ketiga Liga Spanyol. Penuhnya lini tengah tim utama Real Madrid dengan pemain-pemain kelas dunia dari Toni Kroos hingga Mateo Kovacic, yang kemungkinan besar semakin mendorong Enzo untuk pindah.

Rumah baru Enzo, Alaves, musim lalu cukup sukses mengorbitkan seorang putra mantan pesepak bola lain, yaitu Theo Hernandez. Putra Jean Hernandez ini menjadi komoditi panas yang akhirnya bergabung dengan Real Madrid setelah tampil gemilang di La Liga maupun Copa del Rey.

Enzo sendiri mengakui dirinya sudah lama tertarik dengan Alaves. “Saya tertarik sejak Alaves promosi ke La Liga. Masa depan mereka sangat cerah. Lihat saja posisi akhir mereka di papan tengah La Liga musim lalu dan tampil di final Copa del Rey.”

Pihak Real Madrid dan Alaves sama-sama tertutup soal besar biaya transfer yang disepakati kedua belah pihak. Namun gosip yang beredar mengatakan bahwa kesepakatan ini melibatkan pilihan buy-back clause, sehingga Real Madrid bisa sewaktu-waktu mendatangkan Enzo kembali.

Ketika disinggung tentang kemungkinan kembali ke Real Madrid di masa depan, Enzo berkata tak ingin terlalu memikirkannya. Ia ingin fokus dulu dengan kariernya di Alaves. Kebetulan, El Glorioso baru saja ditinggal jenderal lapangan tengah mereka yang musim lalu dipinjam dari Real Madrid, Marcos Llorente.

“Llorente adalah teman baik saya dan saya mendengar banyak hal baik tentang Alaves darinya,” sambung Enzo. “Alaves memiliki atmosfer dan fans yang luar biasa. Saya sudah tidak sabar bermain bersama mereka.”

Di lain pihak, Zinedine dan segenap pendukung El Real sepertinya berharap banyak anak muda ini bisa berkembang di klub Basque tersebut agar bisa mengembangkan karier internasionalnya. Enzo Zidane sendiri berhak memperkuat tiga tim nasional, yaitu Aljazair, Spanyol dan Prancis. Terakhir kali, ia tergabung di tim Prancis U-19. Jika performa Zidane junior ini gemilang, ketiga negara ini akan berebutan untuk mengajaknya ke tim nasional senior mereka.

Kita tunggu saja kiprah Enzo bersama Alaves pada musim 2017/2018!

Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.