Nasional Bola

Apakah Persib Bandung Tampil Buruk Akibat Terlalu Sering Disiarkan Langsung?

Persib Bandung menutup kiprahnya sebelum jeda Lebaran dengan kekalahan. Sebuah gol cantik dari Matias Cordoba mengubur perjuangan Michael Essien dan kawan-kawan untuk mencuri poin di Stadion 17 Mei demi memperbaiki posisi di klasemen sementara.

Hasil di pekan ke-11 membuat Pangeran Biru menelan tiga kekalahan tandang beruntun setelah takluk dari Bali United dan Bhayangkara FC. Posisi di klasemen pun kembali merosot. Sempat menempati peringkat enam, kini posisi Persib kembali merosot ke peringkat 12. Atau untuk menghibur diri, bisa disebut Persib tengah menempati ‘peringkat ketiga di klasemen Wilayah Timur’.

Usai membawa timnya meraih kemenangan, pelatih Barito Putera, Jacksen F. Tiago, membeberkan kunci mengapa Laskar Antasari dapat meraup tiga poin dari tim bertabur bintang seperti Persib. Seperti dikutip langsung dari situsweb Go-Jek Traveloka (GT) Liga 1, inilah isi pernyataan Jacksen:

“Kita punya tim analisis yang sangat membantu. Disiarkannya pertandingan dari Persib Bandung juga cukup membantu kita mempelajari cara bermain dari Persib sehingga boleh dikatakan, meski mereka punya penguasaan bola lebih baik, tapi saya rasa kita punya efektivitas.”

Apa yang bisa kita tangkap dari pernyataan Jacksen?

Seperti yang sudah tertera di judul, pelatih yang doyan mengunyah sedotan ini merasa terbantu dengan banyaknya pertandingan Persib yang disiarkan langsung. Sejauh ini, pertandingan Persib di GT Liga 1 memang selalu disiarkan langsung, begitu juga dengan Arema FC. Persija Jakarta juga hampir mendapat keistimewaan serupa, tetapi laga tunda pekan ke-8 kontra Perseru Serui tidak disiarkan langsung.

Baik Persib, Persija, maupun Arema, mendapat jatah siaran langsung paling banyak bukan tanpa alasan, Berdasarkan jumlah fans yang terdaftar di situsweb resmi GT Liga 1, ketiga klub itu berada di empat besar klub dengan jumlah fans terdaftar terbanyak. Persib memimpin daftar tersebut dengan jumlah fans dua kali lipat lebih dibanding Arema.

 

Artinya, klub-klub dengan basis pendukung terbesar mendapat jatah siaran langsung lebih banyak karena tiap pertandingan mereka akan laris manis diserbu pemirsa televisi. Terutama Persib Bandung yang terkenal dengan Bobotohnya yang fanatik.

Di gelaran Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 lalu, Persib juga mendapat jatah siaran langsung terbanyak pada putaran pertama seperti bisa dilihat di gambar di bawah:

Apakah berdampak pada performa tim?

Seperti yang tertulis di bagian awal artikel, Jacksen F. Tiago merasa terbantu dengan banyaknya pertandingan Persib yang disiarkan langsung. Kebetulan performa Persib sendiri saat ini tengah merosot dan di putaran pertama TSC lalu, Persib hanya menempati peringkat ketujuh.

Artinya, semakin banyak pertandingan yang disiarkan langsung, akan berdampak pada turunnya performa tim karena pola permainan mereka dapat lebih mudah dianalisis oleh lawan. Apakah betul?

Pendapat itu tidak salah, tapi juga tidak sepenuhnya benar. Dengan adanya siaran langsung memang dapat membantu kubu lawan mengamati cara Persib bermain, yang hasilnya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan kala kedua tim bertemu kelak. Apalagi pertandingan Persib selalu disiarkan yang berarti permainan mereka dapat selalu dipantau dari pekan ke pekan.

Namun juga perlu diperhatikan bahwa kamera televisi tidak dapat menangkap seluruh kejadian yang terjadi di lapangan. Siaran televisi bisa sangat berguna untuk melihat bagaimana Persib mengalirkan bola, tapi akan sangat sulit memantau pergerakan tanpa bola mereka. Terutama bagaimana Persib menggalang lini belakang saat bola berada di area pertahanan lawan dan pergerakan pemain depan saat Persib sedang bertahan dari serangan lawan. Pengamatan langsung di stadion tetap merupakan cara terbaik untuk memantau permainan calon lawan.

Kalaupun ada efek buruk lain dari siaran langsung, mungkin terdapat pada aspek psikologis tim. Pertandingan yang disiarkan langsung televisi sangat berpeluang dibanjiri komentar dari linimasa. Penampilan buruk tim akan menjadi makanan empuk bagi para wargamaya untuk menghakimi para penggawa klub kesayangannya sesuka hati.

Dari jadwal yang sudah dirilis, Persib akan menjalani pekan berat usai jeda Lebaran. Di pekan ke-12, mereka akan menjamu PSM Makassar dan akan bertandang ke Madura United pekan berikutnya, semuanya disiarkan secara langsung di televisi. Apakah siaran langsung kali ini dapat berbuah tawa kemenangan atau kembali menjadi saksi kekalahan?

Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.