Kolom

Jordan Henderson dan Misi Patahkan Teori Alex Ferguson

“…Beberapa perekrutan yang dilakukan pada masa kepelatihan Kenny (Dalglish) sempat menghantui malam saya. Kami beberapa kali menyaksikan aksi Jordan Henderson dan Steve Bruce sangat antusias terhadapnya. Namun kami sadar Henderson berlari dari lutut dengan punggung tegak, di mana pesepak bola modern melakukannya dari pinggul. Kami rasa cara berlari itu akan jadi masalah pada kariernya kelak.”

Kutipan tersebut diambil dari otobiografi manajer legendaris Manchester United, Sir Alex Ferguson (2013), yang membahas soal rival utamanya, Liverpool. Pelatih yang akrab disapa Fergie itu menggambarkan bagaimana Red Devils sempat tertarik pada Henderson yang kini jadi kapten The Reds, tapi tak setuju dengan gaya berlarinya yang diramalkan bakal berefek negatif.

Hari ini, 17 Juni 2017, tepat 111 hari sejak Henderson kembali mengalami cedera. Masalah pada kaki membuatnya harus absen pada 13 pertandingan pamungkas Liverpool di Liga Primer Inggris. Hari ini pula, pemain bernama lengkap Jordan Brian Henderson itu merayakan ulang tahunnya yang ke-27.

Teori Ferguson yang diungkap pada rapat direksi United, sebelum Liverpool akhirnya merekrut pemain yang akrab disapa Hendo itu dari Sunderland pada 2011 lalu, mulai menjadi kenyataan. Sejak saat itu pemain bernomor punggung 14 tersebut sudah enam kali mengalami cedera dan membuatnya harus absen pada 48 pertandingan The Reds.

Terlepas dari teori Ferguson dan apa yang dialaminya sekarang, empat musim pertama Henderson di Anfield terasa luar biasa. Rata-rata dirinya tampil di atas 30 pertandingan bersama The Reds pada setiap musimnya di Liga Primer. Atas konsistensinya, Henderson didapuk menjadi kapten tim, menggantikan sang legenda, Steven Gerrard.

Akan tetapi, sejak saat itu performanya kerap diganggu cedera. Musim 2016/2017 Hendo hanya tampil sebanyak 17 kali di liga dan berbagi ban kapten dengan James Milner. Musim ini meski mengalami kenaikan jumlah laga, masih terbilang sedikit untuk ukuran pemimpin dalam tim. Bahkan pemain kelahiran Sunderland itu belum sekalipun tampil membela timnas Inggris tahun ini, berbanding 32 caps sejak debutnya pada 2010 silam, termasuk Piala Dunia 2014.

Lantas apakah Henderson kini mengiyakan ramalan Ferguson dan pasrah? Jawabannya tidak. “Mungkin (gaya berlari) punya efek samping, tapi saya sangat meragukan hal itu,” ujarnya setelah mengunjungi ahli bedah dari Advanced Orthopedics and Sports Medicine Institute, James Cozzarelli, seerti dilansir The Telegraph, beberapa waktu silam. Respons ini serupa saat Brendan Rodgers masih jadi manajer Liverpool.

“Apa yang ditulis di bukunya tak pernah membuat saya khawatir. Sejujurnya saya malah merasa tersanjung disebutnya. Fakta bahwa Ferguson melihat saya beberapa kali berarti saya telah melakukan tugas dengan baik,” sebutnya kepada Liverpool Echo. Henderson yang sempat jadi sorotan publik Anfield pada musim pertamanya, kini menjelma jadi kapten yang dihormati.

Musim ini dia beberapa kali tampil tak hanya sebagai katalisator lini tengah, tapi juga penentu kemenangan The Reds, salah satunya lewat gol indah ke gawang Chelsea. Beruntung bagi Liverpool dan pelatih Jürgen Klopp yang bisa tetap mengamankan tiket Liga Champions musim depan meski tanpa kehadiran Henderson.

Selamat ulang tahun, Hendo. Cepat sembuh dan segera kembali patahkan teori Ferguson!

Author: Perdana Nugroho
Penulis bisa ditemui di akun Twitter @harnugroho