Eropa Inggris

Perkawinan Alvaro Morata dengan Manchester United

Setelah resmi melepas Zlatan Ibrahimovic, Manchester United langsung bekerja lebih cepat untuk menuntaskan satu pembelian penting. Dan hari Sabtu (11/06), Alvaro Morata disebut sepakat bergabung dengan Jose Mourinho.

Antara Real Madrid dan United mencapai kata sepakat perihal masa depan Morata. Penyerang berdarah Spanyol tersebut dipinang United dengan mahar dikabarkan bernilai 70 juta euro untuk masa bakti empat tahun. Dan minggu ini, perkawinan antara Morata dan Setan Merah akan segera diresmikan. Apakah perkawinan tersebut akan berjalan dengan mulus?

Sejak bulan Mei, kabar aktivitas transfer United sudah tercium. Jose Mourinho, ingin mendatangkan satu pemain depan lagi setelah kontrak Ibrahimovic tak akan diperpanjang. Malahan, ikatan kerja anatar penyerang asal Swedia tersebut dengan United diakhiri lebih cepat lantaran halangan cedera.

Satu nama yang sebenarnya diidamkan Mourinho adalah Antoine Griezmann. Sayang, Atletico Madrid tengah menjalani sanksi larangan transfer dan Griezmann enggan meninggalkan klubnya ketika dirundung masalah tersebut. Oleh sebab itu, hasrat meminang seorang juru gedor dialihkan ke sisi lain kota Madrid.

Baca juga: Alasan Mengapa Griezmann Lebih Senang Bertahan di Atletico Madrid

Maka, Morata-lah yang akhirnya dikejar dengan sepenuh hati. Meski sempat dekat dengan Milan, Morata akhirnya bersiap memilih United. Sebuah ambisi agar bermain di Liga Champions (lagi) musim depan, sekaligus mengamankan satu tempat di timnas Spanyol untuk Piala Dunia 2018.

Peralihan target dari Griezmann ke Morata menunjukkan satu hal. Mourinho ingin penyerang yang ia miliki tak hanya fasih mencetak gol saja, namun berperan aktif dalam semua proses sepak bola, yaitu transisi menyerang dan bertahan. Sebuah aspek yang tak dimiliki Ibrahimovic maupun Wayne Rooney.

Alvaro Morata

Kemampuan Morata

Morata adalah pemain yang menyandang definisi penyerang modern. Ia bukan tipikal penyerang yang mutlak menghuni kotak penalti. Morata akan banyak “berkeliaran” di sekitar wilayah lawan dan ikut andil dalam proses menyerang. Ia akan membuka ruang bagi para gelandang serang dan pemain sayap supaya bisa masuk ke kotak penalti.

Namun tak hanya itu saja kebisaan Morata. Ia akan dengan rajin menekan bek lawan yang menguasai bola. Tujuannya tentu untuk mencegah lawan bisa membangun serangan dari bawah. Artinya, ia adalah pemain yang disiplin secara taktikal.

Morata akan sangat sesuai digunakan Mourinho apabila ingin menekan lawan di lapangan tengah. Ia jeli melihat pergerakan kawan yang tengah bertahan. Apabila salah satu kawan tersebut out of position, Morata akan dengan cepat mengisi ruang kosong tersebut. Sehingga, lawan tak akan leluasa begitu saja menerobos lapangan tengah.

Dalam situasi seperti itu, lini tengah dan pertahanan United akan sangat terbantu. Kompaksi sebuah tim akan tetap terjaga, meski ada satu pemain yang keluar dari ruang bertahannya. Barisan pertahanan, khususnya, tak harus mengambil risiko yang lebih besar dengan meninggalkan posnya dan memberi lawan lebih banyak celah.

Kelebihan ini tak bisa dihadirkan Ibrahimovic maupun Rooney. Keduanya tidak banyak terlibat dalam fase (transisi) bertahan. Oleh sebab itu, lini tengah United harus bekerja ekstra supaya tidak membuat banyak celah ketika tak bisa membawa seorang pemain depan untuk ikut dalam kerja bertahan.

Mengapa Morata mampu melakukannya? Salah satunya adalah kesadarannya untuk bertahan yang sangat baik. Pembaca masih ingat ketika United dijamu Arsenal? Ketika itu, Mourinho banyak berteriak kepada Anthony Martial yang seperti malas untuk tracking back.

Maksudnya, ketika United kehilangan bola di wilayah Arsenal, Mourinho ingin Martial langsung berusaha merebut penguasaan kembali. Tertib secara taktik akan sangat membantu sebuah tim dalam kerja bertahan.

Dari sisi individu, Morata punya kemampuan menggiring bola yang sangat baik. Kemampuannya ini akan sangat berguna ketika United membutuhkan variasi dalam pola serangan mereka. Penetrasinya ke dalam barikade lawan akan memberi banyak keuntungan. Mulai dari kemungkinan mendapatkan keuntungan dari pelanggaran atau merusak skema bertahan lawan.

Seperti yang disinggung di atas, Morata tidak banyak berdiam diri di dalam kotak penalti. Pergerakannya untuk membuat ruang akan sangat bermanfaat untuk gelandang-gelandang United yang punya goal threat tinggi seperti Paul Pogba, Juan Mata, dan Henrikh Mkhitaryan.

Akan menjadi tugas yang berat bagi suporter United untuk memisahkan kisah heroik satu musim Ibrahimovic dengan produk yang ditawarkan Morata. Di musim perdana bersama United, eks kapten Swedia ini menyumbang 28 gol. Sebuah catatan yang tentu akan berat untuk langsung dikejar Morata.

Memperbanyak jumlah gol memang salah satu tugas juru gedor. Namun, bisa saja Morata tak banyak mencetak gol. Bisa saja, ia banyak memberi kontribusi dengan cara yang berbeda seperti dijelaskan di atas. Yang paling penting adalah membantu United mencapai level lebih tinggi lagi. Memberi Morata lebih banyak stok kesabaran akan sangat bijak untuk saat ini.

Jangan sampai, perkawinan Morata dengan United hanya berlangsung singkat. Supaya menjadi perkawinan yang sakinah, mawaddah, dan wa rahmah, keduanya harus sabar untuk saling mengenali kelebihan dan kekurangan. Apa mau manis di awal saja, United?

Author: Yamadipati Seno
Koki @arsenalskitchen