Piala Dunia 2018 Dunia

Dongeng Venezuela di Piala Dunia U-20 dan Krisis Ekonomi

Berbicara soal kekuatan sepak bola Amerika Latin, nama Brasil dan Argentina pasti menjadi nama yang muncul pertama kali. Wajar saja, persaingan kedua negara ini selalu menarik perhatian. Lalu ada juga Uruguay, yang bangkit saat menjadi semifinalis Piala Dunia 2010 dan juara Copa America 2011.

Selain itu, ada Cile dan Kolombia yang beberapa tahun terakhir ini juga mengalami kebangkitan dan tampil mengesankan di beberapa turnamen seperti Piala Dunia dan Copa America. Nama-nama seperti Neymar, Lionel Messi, Luis Suarez, Arturo Vidal atau James Rodriguez familiar di telinga  pencinta sepak bola. Tetapi siapa yang tahu pemain-pemain sepak bola Venezuela?

Nah, di Piala Dunia U-20 di Korea Selatan, Venezuela, negeri yang dikenal sebagai penghasil juara kontes kecantikan, berhasil membuat kejutan dengan melaju ke final Piala Dunia U-20. Agustin Cannobio dan kolega berhasil menyingkirkan tetangganya Uruguay di semifinal yang harus berakhir dramatis lewat adu penalti 4-3.

Di final Minggu (11/6) nanti, Venezuela akan berhadapan dengan timnas U-20 Inggris yang di semifinal mengalahkan Italia.

Pertandingan Uruguay melawan Venezuela sendiri berjalan cukup ketat. Uruguay baru mencetak gol di empat menit babak kedua dan itu pun lewat titik putih. Masalah penalti ini juga sempat menjadi bahan pembicaraan karena wasit menunjuk titik putih setelah melihat rekaman video.

Lalu saat Uruguay hampir memastikan menang, Venezuela berhasil menyamakan kedudukan di menit terakhir. Terpaksa pertandingan diteruskan lewat perpanjangan waktu.

Di 30 menit perpanjangan waktu, kedua tim gagal mencetak gol sekalipun banyak peluang. Terpaksa hasil pertandingan ditentukan lewat adu penalti. Kegagalan dua pemain Uruguay menjadi algojo membuat tim Venezuela bersorak. Keberhasilan Venezuela di Piala Dunia U-20 ini terasa berharga karena mereka berhasil ke partai puncak di tengah masalah dalam negeri.

Uraian singkat krisis Venezuela

Venezuela adalah negeri kaya minyak yang saat ini ironisnya mengalami krisis ekonomi yang tidak bisa dilepaskan dari anjloknya harga minyak sekitar tiga tahun lalu. Dunia mengenal Venezuela melalui presiden Hugo Chavez yang berani menentang Amerika Serikat.

Chavez juga menjadi presiden yang dicintai rakyat  karena mengalokasikan pendapatan negara dari minyak untuk program-program pro rakyat. Selain itu, Chavez bahkan berteman dekat dengan legenda sepak bola Argentina, Diego Maradona.

Sayang, Chavez meninggal dunia pada 2013 lalu. Wakil presiden Nicolas Maduro mengambil alih pemerintahan. Nah, di pertengahan tahun 2014 di sinilah awal masalah terjadi karena harga minyak dunia turun. Dan hal ini berpengaruh pada pendapatan negara dan berkurangnya impor. Otomatis pasokan makanan dan obat-obatan berkurang.

Pada akhir 2015, kubu kanan tengah yang juga partai oposisi memenangkan pemilu parlemen, mengakhiri dominasi Partai Sosialis di parlemen selama 16 tahun. Kubu oposisi semakin getol menggusur Maduro dari kekuasaan dan mulailah protes untuk menurunkan Maduro.

Kondisi Venezuela memang sangat memprihatinkan. Sudah banyak yang tewas akibat unjuk rasa. Selain itu, dari negeri kaya minyak sekarang banyak penduduknya yang kelaparan. Bahkan sempat terlihat di tayangan televisi ada orang yang mengais sampah hanya untuk mendapat makanan.

Diprediksi inflasi di Venezuela mencapai 1500 persen tahun ini sementara tahun lalu inflasi mencapai 700 persen menurut perkiraan UBS. Miris, bukan?

Namun, di tengah masalah dalam negeri, para pahlawan sepak bola junior ini mampu berbicara. Terbukti mereka mampu melaju hingga final. Akankah mereka mampu juara seperti ketika timnas Irak menggetarkan Asia di Piala Asia 2007 lalu?

Author: Yasmeen Rasidi (@melatee2512)