Dunia Lainnya

Selamat Jalan, Cheick Tiote!

Berita duka datang dari Liga Super Cina. Eks gelandang Newcastle United yang kini bermain di Beijing Enterprises, Cheick Tiote, meninggal dunia. Tiote dikabarkan kolaps saat latihan dan nyawanya tidak tertolong walau langsung dilarikan ke rumah sakit.

Kabar ini sangat mengejutkan banyak pihak, tak terkecuali mantan rekan setim Tiote di Newcastle, Demba Ba. Di akun Twitter resminya, Ba yang baru saja merampungkan masa peminjamannya di Besiktas dan bersiap kembali ke Liga Cina bersama Shanghai Shenhua, mengucapkan doa agar Tiote mendapat tempat terbaik di sisiNya.

Serangan jantung menjadi penyebab wafatnya gelandang enerjik ini. Sebelumnya, pelatih tim muda Tottenham Hotspurs, Ugo Ehiogu, juga menghembuskan nafas terakhirnya saat berada di tempat latihan akhir April lalu akibat serangan jantung. Hal ini menambah panjang daftar pesepak bola yang harus gugur di lapangan hijau karena sebab serupa seperti Antonio Puerta, Marc-Vivien Foe, Miklos Feher dan Piermario Morosini.

Pemain yang akan berusia 31 tahun pada 21 Juni ini sempat menunjukkan tanda-tanda akan berpulang dalam pesan singkat bersama rekannya. Lebih menyedihkan lagi, Tiote meninggalkan seorang istri yang akan melahirkan pekan ini.

Periode emas di Newcastle United

Bagi para penggemar Liga Primer Inggris, siapa yang tidak kenal Tiote? Ia didatangkan Newcastle United pada Agustus 2010 dari klub Belanda, FC Twente, seharga 4,28 juta euro. Di musim perdana, Tiote langsung nyetel dengan pemainan Liga Primer Inggris, tampil 26 kali dan mencetak satu gol spektakuler.

Cannonball Tiote menghujam gawang Arsenal kawalan Wojciech Szczęsny. Golnya di menit ke-87 itu sekaligus menyelamatkan Newcastle dari kekalahan. Sebelumnya, mereka sempat tertinggal empat gol dan di babak kedua berhasil bangkit untuk menyamakan skor menjadi 4-4. Heroik!

Selama tujuh musim Tiote tercatat membela Newcastle dan termasuk dalam periode emas The Toon Army di musim 2011/2012. Saat itu tim asuhan Alan Pardew finis di peringkat kelima klasemen akhir dan berhak tampil di babak playoff  Liga Europa.

Musim 2011/2012 juga menjadi momentum kemunculan duo penyerang Senegal, Demba Ba dan Demba Papiss Cisse. Ba menjadi top skor klub dengan 16 gol dan Cisse yang datang di pertengahan musim mencetak 13 gol dari 13 penampilan. Oleh karena itu, Demba Ba sangat terpukul dengan kepergian Tiote karena mereka sempat bermain bersama dan sukses membawa Newcastle ke papan atas.

Tiote adalah pemain yang sangat menghormati kontraknya. Ini terbukti dengan penolakan yang ia lakukan pada tawaran Arsenal, ketika para kompatriotnya di periode emas The Magpies telah angkat kaki lebih dulu, terutama ketika Newcastle terdegradasi di musim 2015/2016. Di periode kelam tersebut, Tiote tetap setia di St. James Park.

Meskipun tidak menetap hingga Newcastle memastikan tiket promosi, kesetiaan Tiote tetap layak diacungi jempol karena ia pindah tepat enam bulan sebelum masa kontraknya habis. Bagaimana dengan kiprahnya di timnas Pantai Gading? Gelandang bertahan alumnus Anderlecht ini menjadi bagian dari skuat yang menjuarai Piala Afrika 2015.

Tiote yang mulai membela Beijing Enterprises sejak Februari 2017 telah bermain sepuluh kali dan semuanya sebagai starter. Kepergiannya tentu menjadi pukulan telak bagi dunia olahraga, khususnya para pencinta sepak bola. Semoga arwahmu melesat ke surga, seperti tendanganmu yang melesat kencang ke gawang Arsenal.

We will never forget you. May Allah grant you Jannah, brother Tiote.

Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.