Dunia Lainnya

Mengintip Lawan Indonesia Toulon Tournament 2017

Meskipun bukan agenda resmi FIFA, Toulon Tournament adalah kompetisi usia muda yang dianggap paling prestisius. Digelar pertama kali pada 1967, turnamen yang memiliki nama lain Toulon Tourney atau Festival Espoirs de Toulon, sudah tersohor sebagai turnamen pencetak calon-calon bintang sepak bola masa depan.

Cristiano Ronaldo, Thierry Henry, Javier Mascherano, Alan Shearer, David Ginola, dan Juan Roman Riquelme adalah sekian nama yang merupakan alumnus turnamen ini. Bahkan, Emile Heskey sempat menjadi pencetak gol terbanyak turnamen ini pada tahun 1998.

Untuk edisi tahun 2017 ini, timnas Indonesia mendapatkan undangan dan berkesempatan untuk tampil. Dikenal sebagai turnamen U-21 antarnegara, Indonesia justru mengirim Timnas U-19 asuhan Indra Sjafrie untuk berpartisipasi. Undian membawa Indonesia tergabung di Grup 3 bersama negara-negara lain. Negara mana saja yang menjadi lawan-lawan Indonesia di fase grup Toulon Tournamen 2017?

Republik Ceko

Ditangani oleh pelatih Vitezslav Lavicka, tim usia muda Ceko diharapkan menjadi fondasi bagi sepak bola negara tersebut di masa mendatang. Setelah generasi emas Pavel Nedved, Tomas Rosicky, dan Jan Koller, Ceko belum lagi mampu memproduksi para pesepak bola dengan kemampuan spesial.

Tim berjuluk The Little Lions ini kemungkinan tampil dengan muka-muka baru karena para pemain yang bermain di turnamen edisi sebelumnya kebanyakan umurnya sudah melewati angka 21 tahun. Di Toulon Tournament tahun 2016 lalu, negeri Petr Cech ini berhasil meraih peringkat keempat.

Patrik Schick
Patrik Schick.

Pemain kunci: Patrik Schick

Patrik Schick adalah salah satu nama baru yang muncul. Bisa jadi terdengar asing. Akan tetapi para penggemar Serie-A tentu mengenalnya sebagai salah satu penyerang muda potensial. Schick baru saja diangkut oleh Sampdoria dari Sparta Praha pada awal musim ini.

Tidak disangka, ia kemudian menjelma menjadi mesin gol tim meskipun masih berusia 21 tahun. Total Schick sudah 13 kali menyarangkan bola ke gawang lawan sepanjang musim ini di semua kompetisi. Kehadiran Schick mengingatkan kita bahwa Ceko selalu tidak kehabisan stok penyerang bagus. Schick adalah generasi selanjutnya setelah era Jan Koller, Milan Baros, Thomas Necid dan Matej Vydra.

Previous
Page 1 / 3