Suara Pembaca

Mengenal Dokter yang Mengoperasi Lutut Zlatan Ibrahimovic

“Fixed, done and stronger.”

Kalimat di atas adalah kutipan caption dari sebuah foto yang diunggah oleh Zlatan Ibrahimovic di akun Instagram pribadinya pada 3 Mei 2017 lalu. Foto yang diunggah menunjukkan gambar lutut kanan yang telah selesai dioperasi.

Zlatan saat mengalami cedera lutut dan dr Fredie Fu, dokter yang mengoperasi lutut Zlatan. (Kredit: Skysports)

Sebagaimana diketahui, Zlatan mengalami cedera lutut yang sempat dikhawatirkan akan mengakhiri karier sepak bola pemain Swedia itu saat Manchester United bertemu dengan Anderlecht di perempatfinal kompetisi Liga Europa.

Pertandingan memasuki akhir babak kedua dengan skor 1-1, ketika bola panjang dari lini tengah dikirimkan ke kotak penalti Anderlecht. Zlatan yang berusaha melompat untuk mengontrol bola mendarat dengan tidak sempurna hanya memakai satu kaki sebelah kanan. Pijakan yang tidak pas membuatnya terjatuh, meraung kesakitan dan tampak memegangi lututnya. Zlatan lalu digantikan oleh Anthony Martial.

Usia Zlatan sudah 35 tahun, sementara cedera lutut yang belakangan diketahui sebagai kerusakan Ligamen Cruciata Anterior (ACL) adalah momok bagi pesepak bola. Dengan kondisi seperti ini, wajar rasanya jika banyak orang mengira bahwa karier sepak bola Zlatan sudah tamat.

Apalagi, dr. Richard Steadman, seorang ahli ortopedi yang berpraktik di Colorado, Amerika Serikat, sudah pensiun sejak 2014. Dokter Steadman merupakan pilihan otomatis where to go para atlet jika mengalami cedera lutut.

Mengeksplorasi banyak kemungkinan, Zlatan menjatuhkan pilihan operasi lututnya pada dr. Freddie Fu, ahli ortopedi dari Universitas Pittsburg, Amerika Serikat.

Siapa dr. Freddie Fu?

Seperti halnya Zlatan yang merupakan imigran blasteran Bosnia-Kroasia yang pindah ke Swedia, dr. Fu juga merupakan imigran. Dia berasal dari Hong Kong yang pindah ke Amerika Serikat pada tahun 1970. Kepindahan dr. Fu ke Amerika Serikat didasari keinginan ayahnya yang menginginkan Fu menjadi dokter di sana.

Dokter Fu sudah menjadi buah bibir di kalangan ahli ortopedi bahkan sebelum dipilih oleh Zlatan untuk mengoperasi lututnya. Profil di laman Universitas Pittsburg menunjukkan bahwa Dokter Fu sudah memublikasikan 573 artikel ilmiah, 173 bab buku dan melakukan lebih dari 6000 operasi ortopedi.

Jika dirasa hal tadi kurang cukup mentereng sebagai curriculum vitae, kita bisa menambahkan jabatannya sebagai presiden American Orthopaedic Society for Sports Medicine (AOSSM) pada 2008. Fu juga pernah dianugerahi Diversity Award oleh American Academy of Orthopaedic Surgeon (AAOS) karena dinilai memberikan kesempatan pada orang dengan berbagai latar belakang untuk menjadi muridnya di Departemen Ortopedi Universitas Pittsburg.

Memberikan kesempatan pada orang dengan berbagai latar belakang, tujuannya bukan untuk mendapat Diversity Award, tapi untuk memberikan kesempatan pada orang yang memiliki kemampuan dan bakat, apapun latar belakangnya.

Hal yang membedakan Dokter Fu dalam merekonstruksi ACL dengan dokter lain adalah metode operasi yang dipilihnya. Metode ciptaan Dokter Fu disebut sebagai Double Bundle Technique. Alih-alih merekatkan Ligamen Cruciata Anterior dari titik A ke A’, ia percaya bahwa ACL terdiri dari 2 berkas yang berpilin menjadi satu, maka ia akan menautkan ACL dari titik A ke A’ dan B ke B’. Terlalu rumit untuk dipahami? Itulah mengapa Zlatan memilihnya.

Previous
Page 1 / 2