Kolom Nasional

Selamat Datang di Madura, Peter Odemwingie!

Setelah sempat simpang siur dan muncul isu dibajak sesama klub Liga 1, akhirnya Madura United resmi mendatangkan Peter Odemwingie. Pemain asal Nigeria yang sempat merumput di Liga Primer Inggris tersebut dikontrak selama setahun dengan kemungkinan perpanjangan.

Madura United sebelumnya memang diberitakan sudah mendapatkan tanda tangan Odemwingie. Bahkan beberapa media asing juga memberitakan hal ini, walau pemberitaannya tidak seheboh saat Persib resmi merekrut Michael Essien. Lalu, kemudian muncul pemberitaan bahwa mantan pemain Stoke City ini bergabung dengan salah satu klub Liga 1 Indonesia karena tawaran yang lebih menggiurkan.

Tapi akhirnya, manajer Madura United, Haruna Soemitro membuktikan bahwa pihaknya yang resmi merekrut Odemwingie. Hari ini (3/4), Madura United memperkenalkan Odemwingie di Jakarta. Selain itu, Madura United juga memperkenalkan sponsor baru, kopi Torabika.

Odemwingie adalah salah satu marquee player yang akan meramaikan Liga 1 Indonesia setelah Michael Essien dan Carlton Cole (keduanya direkrut Persib Bandung). Marquee player bisa didefinisikan sebagai pemain bintang yang pernah merasakan bermain di liga-liga elite Eropa dan Piala Dunia.

Peraturan pemain asing di Liga 1 Indonesia adalah tiap klub boleh mempunyai maksimal empat pemain asing. Dua berasal dari negara mana saja, satu Asia, dan satu berstatus sebagai marquee player, walau belakangan, PSSI memberi kelonggaran untuk merekrut marquee player sebanyak lima pemain.

Alasan Odemwingie mau bermain di Indonesia karena pemain berusia 35 tahun ini melihat sepak bola Indonesia tengah berkembang ke arah positif (semoga saja benar dan bukan ucapan pemanis belaka, ya?).

Namun, sebenarnya siapa sosok Peter Odemwingie ini?

Odemwingie lahir di negara pecahan Uni Soviet, Uzbekistan. Mengawali kariernya di liga Nigeria dengan klub Bendel Insurance (2000-2002), ia kemudian merantau ke Belgia dengan klub La Louveire (2002-2004) dan ke Prancis merumput di Lille (2004-2007). Penampilannya bersama Lille cukup cemerlang dengan 28 gol, sehingga klub Rusia, Lokomotiv Moskow, kepincut merekrutnya.

Mencetak 23 gol dari  81 penampilan di Liga Rusia, kemudian Odemwingie mencoba peruntungan ke Liga Inggris bersama West Bromwich Albion (WBA) pada 2010. Dia berhasil total mencetak 30 gol dan mendapat gelar pemain terbaik sebanyak tiga kali dalam tiga bulan selama di WBA.

Nyaris pindah ke Queens Park Rangers dengan berinisiatif mengendarai sendiri kendaraannya menuju ke London, ironisnya, dia justru dilepas ke Cardiff City pada Agustus 2013. Namun dia hanya enam bulan di eks klub Aaron Ramsey tersebut sebelum akhirnya bergabung dengan Stoke City pada 2014.

Bersama Stoke City, dia hanya mencetak 5 gol dari 15 penampilan sepanjang musim 2013 dan 2014 (dengan Cardiff mencetak dua gol). Penampilannya bersama Stoke City membuat dirinya dipanggil untuk memperkuat negaranya di Piala Dunia 2014 Brazil.

Odemwingie memperkuat Stoke hingga 2016, namun musim 2015/2016 cedera terus mengganggu penampilannya. Akhirnya, dia dipinjamkan ke klub divisi Championship, Bristol City. Di Bristol dia mencetak dua gol sebelum akhirnya dilepas Stoke pada akhir musim 2015/2016.

Lepas dari Stoke, dia menjalani trial di Hull City sebelum merumput di Rotherham United. Sayangnya dia tidak terlalu cemerlang di klub ini. Cuma tujuh kali tampil dan sempat kena kartu merah. Odemwingie meninggalkan Rotherham sebelum hijrah ke Indonesia.

Di timnas Nigeria, pencapaiannya cukup baik. Dia membawa Nigeria meraih medali perak sepak bola di Olimpiade Beijing 2008 (kalah dari juara bertahan Argentina) serta sukses juara tiga Piala Afrika sebanyak tiga kali (2004, 2006, 2010).

Sayangnya, Odemwingie juga kerap mengkritik kebijakan pelatih. Di Piala Dunia 2010 misalnya, setelah Nigeria tersingkir di fase grup, dia terang-terangan mengkritik sang pelatih, Lars Lagerback. Di Liga Primer Inggris, dia sudah mencetak 37 gol dan 18 asis dari 129 penampilan.

Selamat menikmati Madura, Peter!

Author: Yasmeen Rasidi