Halo, Tribes!
Kembali lagi bersama saya untuk membahas seluk-beluk gim terbaik di dunia, FIFA 17. Sebelumnya saya lebih banyak membahas soal pemain-pemain muda dari beberapa negara yang mesti Anda beli di fitur career mode FIFA 17, tetapi pada kesempatan kali ini saya akan membahas hal yang lain. Hal lain tersebut adalah perihal klub-klub yang patut Anda mainkan di career mode FIFA 17.
Ada sekitar 30 Liga dan 650 tim yang bisa Anda mainkan di gim yang sudah ada sejak tahun 1990-an ini. J.League dan Campeonato Brasil menjadi kompetisi teranyar yang ditambahkan EA Sports terhadap fitur gim mereka. Sebelumnya, untuk daratan Asia sudah terlebih dahulu ada A-League dari Australia, dan K-League untuk Korea Selatan.
Inggris menjadi kompetisi yang levelnya paling banyak bisa dimainkan. Apabila negara lain hanya sampai level kedua kompetisi, misalnya Jerman hanya bisa memainkan 1.Bundesliga dan 2.Bundesliga, di Inggris menghadirkan level kompetisi yang lebih banyak. Di FIFA 17 Anda bisa merasakan sensasi bermain dengan menggunakan klub-klub peserta League Two yang merupakan level keempat kompetisi Liga Inggris.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, saya akan merekomendasikan tim-tim yang bisa Anda mainkan di career mode FIFA 17. Saya tidak akan menyarankan untuk memainkan tim-tim besar atau terkenal. Daftar berikut adalah rekomendasi tim-tim yang akan membuat Anda memiliki sensasi bermain yang berbeda ketika memainkan career mode FIFA 17.
Southampton
Southampton sudah lama terkenal sebagai produsen bakat-bakat muda di sepak bola Inggris. Tim finalis EFL Cup 2017 ini akan sangat menyenangkan bagi Anda yang senang memoles bakat-bakat muda. Selain James Ward-Prowse yang sudah menerima panggilan timnas Inggris senior, ada pemain-pemain muda lain yang bisa Anda maksimalkan potensinya. Mulai dari bek kiri Matt Targett, duo gelandang, Harrison Reed dan Jake Hesketh, hingga penyerang muda bertubuh kekar, Sam Gallagher.
Secara permainan, Southampton sangat berpusat di lini tengah. Penggemar penguasaan bola akan menyukai memainkan tim ini. Permasalahan yang sering terjadi adalah karena merupakan produsen bakat-bakat muda, seringnya setelah matang, para pemain menuntut untuk dijual ke kesebelasan lain yang lebih mapan dan lebih besar.