Suara Pembaca

Para Perantau di Skuat Tim Nasional Jerman

Tim nasional Jerman akan kembali melakoni laga persahabatan internasional melawan musuh favorit yaitu Inggris pada 22 Maret 2017. Laga ini juga sekaligus penanda perpisahan dengan salah satu pemenang Piala Dunia 2014, Lukas Podolski.

Namun pada kesempatan kali ini, alih-alih mengupas perjalanan karier Podolski, saya lebih memilih untuk membahas mengenai para penggawa Die Mannschaft yang sedang merantau ke luar negeri. Tercatat ada 10 orang dari 24 pemain (41,6%) yang dipanggil Joachim Löw yang kini menjalani karier di berbagai negara di Eropa.

Mari kita mulai dengan mereka yang sedang ada di Inggris. Ada empat pemain yang tengah merumput di sana. Mereka adalah Emre Can (Liverpool), Shkodran Mustafi, Mesut Özil (Arsenal) dan Leroy Sane (Manchester City). Di antara keempatnya, Özil yang lebih dulu merasakan atmosfer kompetisi sepak bola Inggris (2013).

Hingga saat ini ia berhasil mengoleksi dua titel Piala FA (tahun 2014 dan 2015). Sedangkan di Liga Inggris, ia bersama timnya, Arsenal masih fokus mengejar gelar prestisiusnya sebagai juara harapan 1 alias peringkat 4.

Pemain “senior” di Inggris selanjutnya adalah Emre Can (2014). Ia pindah ke Liverpool meskipun baru setahun berada di Leverkusen. Sebelum di Leverkusen, Emre Can bermain untuk Bayern, bahkan sejak Bayern U-17. Namun sayang, Emre Can tak kunjung mendapat tempat di skuat Bayern yang penuh dengan bintang-bintang yang telah mapan.

Sementara itu, baik Sane dan Mustafi baru pindah ke Inggris pada jendela transfer awal musim 2016/2017 yang lalu. Keputusan Sane untuk buru-buru pergi ke luar negeri sempat dipertanyakan banyak pihak. Ia dikhawatirkan tidak akan mendapatkan jam terbang yang cukup di Manchester City seperti yang sudah ia dapatkan di klub lamanya, Schalke.

Tapi untungnya prediksi itu sejauh ini tidak terbukti. Sane cukup sering mendapatkan kesempatan tampil. Ia sudah turun selama 931 menit di Liga Inggris. Di Liga Champions Sane, tampil empat kali meskipun sayang perjuangan timnya sudah kandas di tangan Monaco. Semoga tetap #inSane ya Sane. Sedangkan Mustafi meninggalkan Valencia, Spanyol dan bergabung dengan sejumlah pemain Jerman lainnya di Arsenal. Ia termasuk cukup sering dipercaya Arsene Wenger untuk mengisi satu pos di lini pertahanan Arsenal sepanjang musim ini.

Sekarang kita pindah ke Italia, tempat Antonio Rϋdiger dan Sami Khedira mencari nafkah demi segenggam berlian. Rϋdiger sudah sejak tahun 2015 berada di AS Roma. Awalnya datang sebagai pemain pinjaman, tapi setahun kemudian resmi dibeli Roma. Kariernya sempat terganggu oleh cedera yang dideritanya pada gelaran Piala Eropa 2016.

Sementara itu, Sami Khedira tengah menikmati dominasi bersama Juventus di Serie-A. Ia juga sudah merasakan gelar juara Coppa Italia pada musim perdananya di Italia. Pemain yang satu ini memang termasuk paling lengkap koleksi gelarnya. Sebelum di Italia, Khedira sudah pernah merasakan menjadi juara di Spanyol (Real Madrid) dan Jerman (Vfb Stuttgart).

Selanjutnya, mari transit sejenak di Spanyol. Ada pemain tipikal pembunuh berdarah dingin, Toni Kroos (Real Madrid) dan Marc-Andre ter Stegen (Barcelona). Stegen pindah ke Spanyol pada Juli 2014. Ia “tega” meninggalkan klub yang sudah dibelanya sejak masih anak-anak, Borussia Mönchengladbach demi meraih karier yang lebih mentereng. Kepindahannya tidak sia-sia. Ia berhasil merengkuh berbagai gelar juara termasuk Liga Champions bersama Barcelona.

Karier Toni Kroos juga tak kalah mengilap di Spanyol. Ia menjadi jenderal lapangan tengah Real Madrid dan berhasil membawa pulang sejumlah gelar ke Madrid termasuk tentu saja si Kuping Besar.

Next stop, Prancis. Hanya ada satu nama penggawa timnas Jerman yang kini merumput di Prancis, yaitu Julian Draxler. Ia bahkan baru pindah ke Paris Saint-Germain (PSG) pada jendela transfer Januari 2017. Sebenarnya sejak awal musim 2016/2017 sudah terlihat gelagat ia tidak betah lagi di Wolfsburg. Permainannya menurun dan sikapnya juga tidak baik. Manajemen Wolfsburg pun segera melegonya ke PSG. Terlepas dari kekalahan dari Barcelona di ajang Liga Champions, secara umum awal karier Draxler di Paris bisa terbilang mulus. Ia sudah berhasil mencetak gol di Ligue 1, Coupe de France serta Liga Champions untuk tim barunya.

Pemberhentian terakhir kita adalah di Turki. Kita mengunjungi sang pemain yang akan dihujani lampu sorot dan bidikan kamera di laga persahabatan kontra Inggris. Dia adalah Lukas Podolski. Juara dunia ini telah membela Galatasaray sejak tahun 2015. Musim depan ia akan pindah ke Jepang, bermain untuk klub Vissel Kobe.

Podolski memang dikenal sering berpindah-pindah klub. Mulai dari Köln, Bayern Mϋnchen, Arsenal dan Inter Milan pernah dibelanya. Dan setelah 13 tahun menjadi bagian dari skuat Die Mannschaft, ia akan menutup karier internasionalnya pada laga ke-130 di Signal Iduna Park, Dortmund.

Danke, Poldi!

Author: Bram Sitompul
Pemain sayap kiri. Penikmat Bundesliga. Penulis buku “Bayern, Kami Adalah Kami”.