Nasional Bola

Piala Presiden 2017 Jadi Pembuktian Fondasi Tim Masa Depan Persib

Piala Presiden kembali digelar pada tahun 2017 ini. Gelaran kali ini akan menjadi semacam ajang pemanasan bagi seluruh tim jelang kompetisi reguler yang pada edisi kali ini diberi nama sebagai Liga 1. Masing-masing tim bahkan menggunakan ajang Piala Presiden kali ini untuk melakukan seleksi terhadap para pemain baru mereka dan juga salah satunya, mencoba pemain muda dari tim junior. Tak terkecuali sang juara bertahan, Persib Bandung.

Selain kiper Imam Arif, Persib telah berhasil mendaratkan kembali beberapa mantan pemain mereka seperti Wildansyah, Dedi Kusnandar, Supardi Natsir, dan Achmad Jufriyanto. Serta satu legiun asing asal Jepang berposisi gelandang serang, Shohei Matsunaga. Persib juga kini tengah menyeleksi gelandang serang asal Liberia, Erick Weeks Lewis. Penampilan Weeks akan dipantau sepanjang Piala Presiden apakah ia nantinya akan dipermanenkan atau tidak untuk mengisi slot kuota pemain asing non-Asia milik Persib.

Selain itu klub kebanggan masyarakat Jawa Barat ini juga memberikan promosi kepada para pemain diklat mereka yang biasa disebut sebagai Maung Ngora. Pada awalnya manajemen dan tim pelatih hanya mempromosikan tiga pemain, yaitu Gian Zola Nasrullah, Sugianto Pangkali, dan Ahmad Basith. Namun seiring berjalannya waktu, ada beberapa tambahan pemain dari diklat yang kemudian masuk dalam tim utama Persib untuk gelaran Piala Presiden nanti. Yaitu Angga Febrianto Putra dan Henhen Herdiana.

Angga Febrianto Putra sendiri merupakan alumnus SAD Uruguay dan sempat hampir menjadi bagian dari tim Garuda Jaya asuhan Indra Sjafrie. Ia sempat mengikuti pelatnas hingga tahap akhir namun kemudian tersisihkan oleh Muchlis Hadi dan Dimas Drajad jelang gelaran Piala AFF U-19 ketika Indonesia menjadi juara pada tahun 2013 lalu. Sementara Henhen, yang berposisi sebagai fullback kanan, berada satu angkatan dengan Zola, Sugi, dan Basith di tim PON Jawa Barat yang berhasil meraih medali emas cabang sepak bola pada PON XIX Jabar lalu.

Para pemain yang dipromosikan dari diklat Persib ini juga terus dilibatkan dalam sesi latihan tim utama Persib di Lapangan Lodaya. Bahkan kelima pemain ini juga ambil bagian ketika Persib melakukan uji tanding melawan tim-tim lokal Bandung di Stadion Siliwangi.

Asisten pelatih Herrie Setiawan, yang memimpin tim untuk sementara selama pelatih kepala Djajang Nurdjaman mengikuti kursus kepelatihan AFC di Thailand, menyebutkan bahwa para pemain muda yang di promosikan sendiri sebenarnya memiliki potensi namun masih perlu peningkatan lagi.

Ia juga menambahkan bahwa gelaran Piala Presiden nanti akan menjadi ajang pembuktian bagi para pemain muda ini. “Kami akan coba terapkan di Piala Presiden nanti. Akan menjadi semacam sebuah tes atau pembuktian bagi para pemain muda. Yang bisa dilihat terakhir adalah mereka semua sebenarnya memiliki potensi namun masih perlu peningkatan lagi,” ujar mantan bek timnas Indonesia tersebut.

Masuknya para pemain muda ini menandakan bahwa Persib kini tengah mempersiapkan fondasi tim masa depan mereka. Keberhasilan Febri Hariyadi menembus tim utama di Torabika Soccer Championship (TSC) lalu tentu memberikan harapan bagi para pemain muda yang lain akan kesempatan mereka untuk naik ke tim senior. Apalagi rata-rata para pemain muda ini sudah lama bermain bersama, sehingga kohesi dan kekompakan antar individunya terjaga, termasuk ketika mereka bersama-sama berhasil meraih medali emas di PON XIX dan juga tampil cukup baik di ISC U-21 tahun lalu.

Berbicara soal peluang bermain, Sugianto Pangkali yang berposisi sebagai bek tengah mungkin punya kesempatan paling besar untuk tampil. Karena secara kalkulasi, Sugi adalah cadangan pertama untuk duet bek tengah Achmad Jufriyanto dan Vladimir Vujovic. Meskipun Persib bisa saja menggunakan Wildansyah atau Tony Sucipto di posisi tersebut, namun riskan memaksakan Tony dan Wildansyah yang fasih sebagai bek sayap untuk menjadi pelapis bek tengah. Angga pun punya peluang besar karena dari daftar pemain yang kini dimiliki Persib, hanya ia dan Sergio van Dijk yang berposisi sebagai penyerang murni.

Sementara Henhen masih harus bersaing dengan Supardi, Jajang Sukmara, dan Wildansyah di posisi bek kanan. Untuk Basith dan Zola mungkin masih harus menunggu waktu karena di posisi gelandang sebelumnya sudah disesaki nama-nama senior seperti Hariono, Kim Kurniawan, dan Dedi Kusnandar. Sisi menarik dari hal ini, banyaknya pemain muda ini setidaknya bisa menjadi acuan banyak tim lain untuk meniru langkah positif Maung Bandung perihal memberi kepercayaan kepada banyak pemain mudanya untuk naik kelas dan berlatih bersama tim utama guna meningkatkan kepercayaan diri dan kematangan teknik bermainnya.

Author: Aun Rahman (@aunrrahman)