Kolom Eropa

Kilau Joshua Kimmich di Bayern Muenchen

Menembus tim utama klub sekelas Bayern Muenchen tentu tak semudah membalikkan telapak tangan. Ada banyak syarat yang mesti dipenuhi seorang pemain agar bisa menjadi bagian penting klub berjuluk Die Roten ini.

Apalagi hampir di setiap musim, kesebelasan paling sukses di Jerman ini juga selalu dijejali banyak pemain papan atas dengan label bintang. Siapa yang tak kenal barisan penggawa tim nasional Jerman seperti Jerome Boateng, Thomas Mueller dan Manuel Neuer? Pun begitu dengan bintang-bintang internasional macam Robert Lewandowski, Franck Ribery dan Arjen Robben?

Maka jika kamu berhasil melakukannya, sudah tentu ada hal spesial yang kamu miliki. Dan hal itulah yang ditunjukkan seorang pemain belia kelahiran Rottweil, 21 tahun yang lalu, bernama Joshua Kimmich.

Dibeli Bayern pada musim panas 2015 silam dari Red Bull Leipzig seharga €7 juta, pelan tapi pasti Kimmich sanggup menunjukkan potensi besar yang dimilikinya. Pelatih Bayern di musim 2015/2016, Josep ‘Pep’ Guardiola, juga tak menutup mata jika bocah yang satu ini memang punya sesuatu yang istimewa.

Di musim perdananya itu, Kimmich bermain sebanyak 36 kali di semua ajang yang diikuti Bayern. Hebatnya, Kimmich tak melulu dimainkan Pep di satu posisi yang sama. Tercatat, pelatih berkepala botak itu memainkan Kimmich di empat posisi berbeda yakni bek kanan, bek sentral, gelandang bertahan, dan gelandang tengah.

Fantastisnya, Kimmich selalu berhasil menjawab kepercayaan Pep sekaligus menunjukkan versatility-nya yang begitu ciamik. Hal ini juga yang kemudian menggoda pelatih tim nasional Jerman, Joachim Loew, untuk membawanya ke gelaran Piala Eropa 2016 kemarin. Pada turnamen internasional perdananya tersebut, Kimmich juga sukses mencuri perhatian lewat serangkaian performa apik yang ditunjukkannya.

Perpindahan tampuk kekuasaan dari tangan Pep ke Carlo Ancelotti di awal musim 2016/2017 nyatanya juga tidak mengebiri peran Kimmich bagi Die Roten. Don Carlo, sapaan akrab Ancelotti, juga sangat mempercayai pemain belia yang satu ini dalam strategi bermain yang dikembangkannya.

Layaknya Pep, Don Carlo juga tak sungkan-sungkan memainkan Kimmich di beberapa posisi. Versatility yang dimilikinya benar-benar dimaksimalkan. Bersama sang allenatore asal Italia, kemampuan pemain bernomor punggung 32 ini malah tampak semakin berkilau. Kontribusi Kimmich tak lagi cenderung hal-hal berbau defensif tetapi juga ofensif.

Hingga pekan kelima Bundesliga musim ini, Kimmich sudah berhasil menggelontorkan tiga buah gol. Dua dari tiga gol itu dibukukannya pada dua pekan pamungkas Bundesliga, masing-masing satu buah ke gawang Hamburger SV dan FC Koeln. Sepasang gol pemuda yang mengidolai Bastian Schweinsteiger ini juga berperan masif atas empat angka dari maksimal enam poin yang bisa didapat Bayern dari dua partai tersebut.

Jika ditambah dengan koleksinya di ajang Liga Champions 2016/2017, secara keseluruhan Kimmich telah lima kali mencatatkan namanya di papan skor. Koleksi tersebut bahkan melebihi torehan yang dibuat Mueller dan Ribery. Pencapaian ini adalah sinyal kuat bila pemain yang dipuji legenda sepak bola Jerman, Horst Hrubesch, memiliki masa depan yang amat sangat cerah.

“Kimmich mempunyai kualitas yang sangat prima untuk pemain seumurannya. Kemampuan bertahan dan menyerangnya setara sehingga memberi banyak opsi taktik untuk pelatihnya. Ia bisa menjadi simbol persepakbolaan Jerman di masa yang akan datang” -Horst Hrubesch

Maka jangan heran bila di musim ini, mata Anda bakal semakin sering menyaksikan aksi-aksi Kimmich di atas lapangan hijau. Tak perlu kaget juga andai kaki dan kepala Kimmich bakal terus menghasilkan gol maupun assist untuk Die Roten pada musim ini maupun musim-musim yang akan datang.

Tim yang pernah merengkuh trofi Liga Champions sebanyak lima kali itu pun tak perlu khawatir kalau-kalau dua penggawa andalan mereka, Phillip Lahm dan Xabi Alonso, yang semakin menua bakal menyatakan pensiun dalam waktu dekat. Sebab Bayern telah memiliki suksesor jempolan dalam diri Kimmich.

Bersama pemain-pemain muda dan punya prospek cerah seperti Julian Draxler, Leroy Sane dan Julian Weigl, Kimmich juga digadang-gadang bakal sanggup mempertahankan status timnas Jerman sebagai salah satu kekuatan sepak bola Eropa dan dunia dalam beberapa tahun ke depan.

Teruslah berkilau, Kimmich!